Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Candaan Gus Miftah Pengajiannya Didatangi Nyi Roro Kidul, Ingin Tanyakan Gibran Bisa Jadi Presiden

Gus Miftah bercanda dengan Gibran, hal ini berkaitan dengan video viral pengajiannya yang disebut didatangi Nyi Roro Kidul.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah mencandai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini berkaitan dengan video pengajiannya yang viral disebut didatangi Nyi Roro Kidul

Dia bercanda ingin menanyakan pada Nyi Roro Kidul apakah Gibran bisa jadi Presiden. 

Sebelumnya sempat viral beredar di media sosial video yang memperlihatkan sesosok makhluk di belakang Gus Miftah saat pengajian di Lampung, 15 Juli 2023 lalu.

Sayangnya, ia tidak bisa merasakan kehadiran penguasa Laut Selatan tersebut.

Ia hanya diberi tahu oleh pengasuh pondok pesantren yang menjadi tempat pengajian digelar.

"Kalau bisa merasakan saya tanya, apakah Mas Gibran bisa jadi presiden? Doa yang terbaik lah," kelakarnya.

Baca juga: Bertemu Gibran, Gus Miftah Bicara Soal Jabatan: Semua Sudah Tertulis di Lauhul Mahfudz 

Ia sendiri mengaku tidak begitu mengerti mengenai dunia ghaib. Ia pun tidak berpikir macam-macam.

"Oh iya saya pengajian di Lampung. Pakai mahkota. Saya kan bangsa klenik itu nggak ngeh. Ada yang bilang itu Kanjeng Nyi Roro Kidul," jelasnya.

Ia justru bersyukur jika benar penguasa Laut Selatan tersebut mau ikut pengajian bersamanya.

"Ya alhamdulillah Nyi Roro Kidul mau ngaji sama saya. Itu di Lampung tanggal 15 malam," terangnya.

Rekaman video amatir tersebut direkam oleh seorang bocah.

"Itu di Lampung geger. Anaknya yang ngrekam," jelasnya.

Ia sendiri mengaku merupakan orang yang rasional sehingga tidak berpikir lebih jauh mengenai hal ini.

"Saya itu kan rasional. Tapi percaya saja. Tapi tidak mendalami. Dari kyai pondok pesantrennya dikirimi. Tidak apa-apa," tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved