Berita Boyolali

Perhimpunan Perias Manten Boyolali Kecam Pernikahan Anjing Jojo dan Luna, Sebut Sebagai Penghinaan

Pernikahan anjing bernama Jojo dan Luna ditentang keras oleh perkumpulan perias Boyolali. Mereka menganggap itu sebagai penghinaan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ketua DPC Harpi Boyolali, Sumarni Sutrisno menentang pernikahan anjing dengan adat jawa. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Pernikahan anjing bernama Jojo dan Luna yang menggunakan adat Jawa terus menuai kecaman publik.

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Melati Boyolali merasa jika pernikahan itu sebuah penghinaan terhadap adat tradisi budaya Indonesia.

"Merasa satu bentuk penghinaan lah. (Karena) itu (Pernikahan) tata cara adat manusia, kenapa dipakai untuk tata cara adat untuk binatang," kata Ketua DPC Harpi Melati, Boyolali, Sumarni Sutrisno kepada TribunSolo.com, di sela-sela lomba merias di Pendopo Kelurahan Siswodipuran, Boyolali, Senin (24/7/2023).

Harpi merupakan salah satu organisasi yang konsen terhadap kelestarian budaya Jawa.

Tak salah jika pihaknya mengutuk keras pernikahan anjing tersebut.

Baca juga: Buntut Viralnya Pernikahan Anjing di Pantai Indah Kapuk, Pemilik Minta Maaf ke Keuskupan Agung

"Kita selalu nguri-uri (melestarikan) adat budaya jawa, (Khususnya) tata cara pernikahan untuk menjaga kelestarian budaya asli Indonesia," tambahnya.

Apalagi, upacara adat pernikahan, baik prosesi adat maupun nilai atau marwahnya, telah dilindungi dalam Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2017

"Kami seluruh perias dan pengurus Harpi di Boyolali sangat tidak setuju dengan kegiatan itu," pungkasnya. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved