Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

AHY Dicoret? Nasdem Sarankan Anies Baswedan Pilih Cawapres yang Tak Sekadar Ketum Parpol

Ahmad Ali mengingatkan Anies Baswedan agar memilih bakal cawapres bukan karena memiliki partai politik. 

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). 

TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memberikan sarannya untuk Anies Baswedan terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024.

Ahmad Ali mengingatkan Anies Baswedan agar memilih bakal cawapres bukan karena memiliki partai politik. 

Menurut pandangan politikus Nasdem itu, sosok pendamping capres dari Koalisi Perubahan itu haruslah mampu mendongkrak perolehan suara dengan elektabilitas yang bagus.

Baca juga: Pengamat Politik Ungkap Peluang Anies Baswedan Menang Meski Hasil Survei Rendah, Singgung Ucapan JK

"Seseorang dipilih sebagai Cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023). 

Ia menyebut, untuk memilih bakal cawapres ada tiga kriteria yang harus dipertimbangkan.

Yakni bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Sosok cawapres Anies Baswedan nantinya juga harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal. 

Baca juga: PKS Yakin Anies Baswedan Bisa Menangi Pilpres, Bandingkan dengan Trump yang Sama-sama Kuat di Medsos

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi Cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," katanya.

Ali menyebut, sosok bakal cawapres dipilih pendekatannya untuk kemenangan kontestasi.

Pasalnya apabila sekadar memilih karena berasal dari partai tertentu, menandakan ada salah satu partai yang tak ikhlas untuk berjuang memenangkan Anies.

"Maka itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi, karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," kata Ali.

"(Bakal) Capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih si fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih si fulan karena jika tidak memilih si fulan, maka kita tidak bisa maju," sambungnya.

Baca juga: Elektabilitas Anies Terendah di Survei, Jusuf Kalla Santai, Singgung Fenomena Trump dan Pilkada DKI

Anggota Komisi III DPR RI itu juga berharap Anies maju satu langkah dalam memimpin Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini. 

Ia mengakui koalisi belum terkonsolidasi dengan baik saat ini.

Misalnya, ketika Nasdem membawa Anies ke daerah, sampai di daerah disambut hanya oleh Nasdem, itu bukan tim koalisi namanya. 

"Yang kita mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," katanya.

Anies Baswedan sendiri hingga kini masih belum mengumumkan sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang. 

Dia mengaku akan memberikan kejutan dalam pengumuman bakal calon pendampingnya di pesta demokrasi nanti. 

"Jadi kalau mengejutkan atau tidak itu tergantung yang terkejut, ya. Nanti pada waktunya ada, tiba, insyaAllah diumumkan," kata Anies seperti dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (25/7/2023).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut masih fokus mencari solusi atas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved