Berita Sragen
Asal Usul Desa di Sragen : Namanya Taraman, Tak Lepas dari Makam Kiai Mentaram
Kabupaten Sragen memiliki desa yang memiliki nama Taraman. Desa tersebut berada di Kecamatan Sidoharjo.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabupaten Sragen memiliki desa yang memiliki nama Taraman.
Desa tersebut berada di Kecamatan Sidoharjo.
Letaknya, tak jauh dari gerbang tol Sragen atau berada di sebelah barat gerbang tol Sragen.
Adapun nama Desa Taraman hampir mirip dengan nama salah satu kerajaan di Jawa, yakni Kesultanan Mataram.
Lantas, apakah Desa Taraman ada hubungannya dengan Kesultanan Mataram ?
Baca juga: Orang Tua di Sragen Lapor Polisi, Putrinya yang Masih Berusia 15 Tahun Disetubuhi Remaja 17 Tahun
Nama Taraman tidak lepas dari keberadaan makam Kiai Mentaram yang ada di Dukuh/Desa Taraman.
Lokasi makam itu berada di utara padepokan silat yang ada di Desa Taraman.
Tepat di sebelah makam terdapat pohon randu alas berukuran besar yang kini tinggal batang bagian bawah saja karena tumbang.
Kondisi makam tersebut kini masih terawat dengan baik.
Dulunya, makam Kiai Mentaram tersebut hanya berupa gundukan tanah tanpa nisan.
"Zaman dulu ada punden Mentaram, terus ada sendangnya, buatan seorang wali, dulu tidak ada nisan, hanya gundukan tanah," kata Tetua Dukuh Taraman, Marto Sukarno (80) kepada TribunSolo.com, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Pagar dan Trotoar di Depan Gedung DPRD Sragen Rusak, Gegara Dihantam Truk Boks
Warga Taraman tidak mengetahui secara pasti asal usul dari mana Kiai Mentaram, apakah termasuk dari keluarga keraton.
Namun, warga Desa Taraman percaya jika Kiai Mentaram adalah sosok kiai yang dihormati.
"Kurang tahu pasti soal sosok Kiai Mentaram ini, tahunya ya seorang kiai," ujarnya.
Ada kejadian tidak biasa di sekitar Makam Kiai Mentaram.
Menurutnya, ketika pohon randu alas tepat disamping makam tumbang, batangnya tidak menimpa apapun dibawahnya.
Kemudian, menurut Marto, apabila ada yang laku prihatin atau bertapa di dekat makam, kemudian tertidur disampingnya, maka orang itu akan berpindah sendiri ke sawah dekat makam tersebut.
"Zaman dulu ambruk sekitar tahun 1990-an, tapi tidak menimpa apa-apa, pohonnya itu melawang," ujar dia.
"Kalau laku prihatin disini tidak boleh, kalau tidur di dekat sini, akan dipindah ke sawah, kalau sekarang sudah tidak begitu lagi," tambahnya.
Baca juga: DPRD Sragen Gelar Rapat Paripurna, Dengarkan Penjelasan Bupati Tentang Rancangan KUA dan PPAS APBD
Menurutnya, meski sosok Kiai Mentaram tidak terlalu dikenal, ternyata banyak orang yang rela datang jauh-jauh untuk berziarah.
"Kalau sasi sura banyak yang datang, dari Papua, Sumatera, Bali, sudah terkenal sampai kemana-mana," kata Marto.
Diperkirakan, dari sosok Kiai Mentaram itulah lahir nama Desa Taraman.
Dimana, sebelum menjadi nama Desa Taraman, desa tersebut bernama Desa Taram Asri.
"Kenapa bisa jadi Taraman, mungkin singkatan dari Kiai Mentaram itu, semakin ke sini jadi Taraman," pungkasnya.
(*)
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Sosok KA, Pak Ogah di Sragen yang Diamankan Polisi, Disebut Suka Memaksa Minta uang |
![]() |
---|
Viral Perempuan Naik Motor Lawan Arah dan Tak Pakai Helm di Sragen, Polisi Sebut Ada Faktor Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.