Satu Sapi di Wonogiri Mati Terpapar Antraks, Sumber Penularan Masih Diselidiki

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Satu ekor sapi di Wonogiri dilaporkan mati karena terpapar antraks.

Kasus sapi terpapar antraks itu terjadi di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno. 

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, membenarkan hal tersebut.

Sapi tersebut diketahui mati pada 13 Juli lalu, namun hasil laboratorium dari sapi tersebut baru keluar pada 26 Juli. 

"Benar, kami sudah menerjunkan tim dari dinas dan mengunjungi ke rumah," jelasnya. 

Bupati menerangkan setelah melakukan klarifikasi kepada pemilik sapi, ternyata sapi tersebut mengalami penurunan nafsu makan dalam beberapa hari sebelum akhirnya mati. 

Setelah itu, pemilik sapi tersebut melaporkan ke dinas sehingga dilakukan pengambilan sampel untuk dikirim ke Balai Penelitian. 

Menurutnya, sapi yang mati itu dalam kondisi sehat.

Pemilik juga tidak habis mengonsumsi daging sapi yang terpapar antraks.

Selain itu hanya ada satu kasus sapi yang terpapar antraks di lingkungan itu.

"Pemiliknya koperatif lapor ke dinas. Kemudian ambil sampel dan dikirim ke balai penelitian. Akhirnya dikubur sambil nunggu hasil lab," ujarnya.

Baca juga: Meski Tak Ada Temuan Kasus Antraks di Wonogiri, Dinas Peternakan Gejot Vaksinasi

Jekek, begitu juga dia disapa mengatakan penanganan sudah dilakukan sesuai dengan standar.

Kandang sapi sudah dibersihkan dan antisipasi penyebaran penularan sudah terpenuhi. 

Sementara itu berdasarkan hasil screening asal-usul sapi yang mati itu, diketahui merupakan peliharaan sejak kecil, bukan beli dari pasaran.