Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Disebut Tak Cocok Wapres Anies, Yenny Wahid Sentil Demokrat: Kalau Bosmu Butuh Dukungan Saya Emoh

Yenny Wahid memastikan jika dirinya tak pernah menyodorkan diri menjadi cawapres Anies.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS.COM
Kolase foto Anies Baswedan, Yenny Wahid dan AHY. 

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain,” posting Jansen di Twitter.

Dia menilai Yenny Wahid tidak cocok menjadi Cawapres Anies Baswedan tak lain karena koalisi tersebut mengusung sebuah perubahan.

Baca juga: NasDem Tak Desak Anies Umumkan Cawapres, Andi Arief Tuding Surya Paloh Tengah Uji Elektabilitas

Sehingga, katanya, Cawapres yang ideal dari koalisi ini harus merepresentasikan hal tersebut.

Pasalnya, apabila koalisi ini menang Pilpres kata Jansen, akan banyak hal yang akan diubah di pemerintahan.

“Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yang ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu,” jelasnya.

Menurut Jansen, nama Yenny Wahid juga tidak akan memperkuat branding perubahan yang diusung oleh koalisi tersebut.

Sebab menurut Jansen, Yenny Wahid adalah tokoh “status quo” atau bagian dari rezim pemerintahan Jokowi.

“Apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini,” bebernya.

Ia pun mengklaim jika Presiden Jokowi dan para pendukungnya juga tidak akan menggeser dukungan apabila Yenny Wahid masuk menjadi Cawapres Anies Baswedan.

Alasannya karena selama ini Yenny Wahid dianggap ikut menikmati rezim Jokowi namun tiba-tiba bergeser dan mengkritik Jokowi.

“Jadi ini sebenarnya untuk kebaikan bersama. Biarlah teman-teman yang selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yang di luar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yang menentukan di pemilu siapa yang menang dan mendapat dukungan terbanyak,” kata Jansen.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved