Pemilu 2024

Kunjungan Zulkifli Hasan ke Ponpes Nurul Huda Sragen: Borong Dagangan Hingga Sampaikan Salam Prabowo

Ketum PAN, Zulkifli Hasan berkunjung ke Kabupaten Sragen, Sabtu (12/8/2023). Dia menghadiri acara haul Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Ponpes Nurul Huda, di Gondang Sragen, Sabtu (12/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ketum PAN, Zulkifli Hasan berkunjung ke Kabupaten Sragen, Sabtu (12/8/2023).

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menghadiri acara haul Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Sragen.

Zulhas tidak sendiri, melainkan juga didampingi oleh pendakwah kondang, Gus Miftah.

Kedatangan Zulhas disambut langsung oleh pendiri Ponpes Nurul Huda, Abah Syarif Hidayatulloh.

Rombongan tiba di ponpes yang beralamat di Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen itu sekira pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Pelawak Sekaligus Politikus PAN Elly Sugigi Putuskan Mundur Jadi Bacaleg, Ini Alasannya

Setelah ramah tamah, Zulhas menemui secara langsung para pelaku UMKM yang berjualan di sekitar pondok.

Zulhas pun memborong dagangan warga, dimana setiap pedagang diberi uang sejumlah Rp 500 ribu.

Setelah menyapa pedagang, Zulhas lantas naik ke atas panggung untuk menyapa santri dan warga yang sudah menunggu.

Dalam sambutannya, Zulhas menyampaikan pentingnya keberadaan pondok pesantren dan peran para kiai.

Karena itulah, maka peran keduanya tidak akan pernah terhapuskan.

Baca juga: Pasca Jeje Govinda dan Nisya Ahmad Gabung, PAN Punya Julukan Baru : Partai Artis Nasional

"Sekarang ada yang mencoba menghapuskan itu tidak mungkin," kata dia.

"Karena faktanya sejak 1901 lahir pertama ormas islam, peran pondok dan kiai begitu penting setelah Indonesia merdeka, lalu dijajah kembali," tambahnya.

Zulhas juga memberi semangat kepada para santri untuk terus meriah cita-cita.

Ia mencontohkan dirinya sendiri, yang berlatar belakang dari lulusan sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) bisa menjadi menteri dan ketua partai.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved