Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pria Klaten Hilang 17 Tahun

Cerita Pria Asal Klaten Purwadi, Diantar Pulang Setelah 17 Tahun Hilang, Malah Tak Mau Masuk Rumah

Purwadi Sempat tidak mau masuk ke rumah setelah dirinya dinyatakan hilang selama 17 tahun. Dia ingin ikut kembali ke Jakarta.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Purwadi (46) warga Desa Sengon, Klaten, tiba-tiba muncul ke hadapan keluarga, setelah dinyatakan meninggal oleh keluarga tahun 2011 silam. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN- Usai Purwadi (64) diantarkan pihak yayasan asal Jakarta pada hari Sabtu (12/8/2023), ia sempat ingin kembali ikut mobil yang mengantarnya.

"Saat mau pergi yayasannya, mau ikut dia (Purwadi)," ujar Kepala Desa Sengon, Agus Sumaryono kepada TribunSolo.com.

Oleh pihak yayasan Agus diberikan alasan kalau mobil hendak mengisi bensin terlebih dahulu dan akan kembali.

"Dia tidak mau masuk ke rumah (saat itu)," imbuhnya.

Sebelum dipulangkan, pihak yayasan sudah berkordinasi dahulu dengan pihak desa.

"Sudah kordinasi dengan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), sudah jelas hari Sabtu baru diterima," ucapnya.

Usai dipulangkan, esoknya Purwadi lalu diperiksakan ke RSJD Dr. Soedjarwadi dan dihimbau opname.

Namun karena data dirinya yang sudah tidak ada maka dibawa pulang lagi.

"Pendamping sudah minta surat keterangan untuk mengeluarkan nama Purwadi di Kelurahan, mau dimasukkan lagi. Dibuatkan KTP lagi," paparnya.

4 Tahun Dirawat Yayasan

Sebelum pulang ke Klaten setelah 17 tahun dinyatakan hilang, Purwadi (46) warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan dirawat oleh yayasan di Jakarta selama 4 tahun.  

Dia ditemukan di TPS oleh yayasan tersebut pada 2019 lalu. 

Saat ditemukan ini, dia dalam kondisi yang tidak terawat. 

Dia memakai celana jeans dan rambutnya gondrong. 

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Sengon, Agus Sumaryono. 

Purwadi sendiri ditemukan yayasan asal Jakarta, ia awalnya dipantau berada di sebuah TPS.

Ia tidak pernah pergi dari sana, paling jauh hanya 500 meter lalu kembali.

"Ditemukan yayasan tahun 2019, ditemukan pakai jeans dan gondrong. Lalu dibawa yayasan," jelasnya.

Purwadi lalu dirawat selama 4 tahun oleh yayasan asal Jakarta, baru beberapa saat yang lalu ia mengaku darimana dia berasal.

"Baru kemarin dia ngaku punya dua anak, orang tua, tinggal di Prambanan," ucapnya.

Baca juga: Purwadi, Pria Asal Klaten yang Pulang Setelah 17 Tahun, Ditemukan Yayasan Asal Jakarta Sejak 2019

Menghilang Sejak 2006

Purwadi menghilang setelah gempa 2006 lalu.

Selama 17 tahun keberadaannya tidak diketahui. 

Namun, pada Agustus 2023 ini, dia mengagetkan keluarga dan warga. 

Dia kembali pulang. 

Perjalanan Purwadi untuk pulang berawal dari ditemukannya dirinya oleh yayasan di Jakarta pada 2019 silam. 

Sejak itu, dia dirawat oleh yayasan tersebut hingga empat tahun. 

Setelah bisa diajak berkomunikasi, Purwadi baru mengaku jika dirinya berasal dari Klaten

Agus Sumaryono membenarkan informasi terkait salah satu warganya tersebut.

"Dia (Purwadi) dulu punya dua anak laki-laki, dia dulu (kerja) supir truk," ujar Agus Kepada TribunSolo.com.

Saat kejadian gempa 2006 yang lalu, bangunan rumah milik Purwadi terdampak.

"Saat gempa rumah rubuh semua dia pergi, sudah lama tidak ketemu," jelasnya.

Keluarga sendiri sudah melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil, ia tidak ditemukan.

"Lama tidak ketemu, lalu dicarikan surat kematian untuk anak mengurus sekolah," paparnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved