Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Semangat dan Gigih, Ini Kisah Perjuangan 5 Pelaku Usaha Kuliner yang Terus Melaju untuk Naik Kelas

GoFood paling memahami apa yang menjadi kendala dan kebutuhan pelaku UMKM kuliner lokal untuk tingkatkan usahanya secara berkelanjutan.

|
Doc Gojek
Semangat dan Gigih, Ini Kisah Perjuangan 5 Pelaku Usaha Kuliner yang Terus Melaju untuk Naik Kelas 

Selat Viens didirikan pada 2008 oleh pasangan suami istri Bapak Hariyadi dan Ibu Sri Sumarni dan menjadi salah satu restoran ikonik yang menyajikan berbagai hidangan dengan cita rasa khas Kota Solo.

Mengusung konsep daily food, Selat Viens menawarkan pengalaman mudah bagi pelanggan yang ingin menikmati makanan khas Solo untuk sehari-hari dan kapanpun dengan harga terjangkau. 

Setelah 8 tahun beroperasi, usaha Selat Viens dikelola oleh Serra Argo Rianda yang merupakan anak pertama Bapak Hariyadi dan Ibu Sri Sumarni.

Serra, lelaki berusia 35 tahun asal Solo ini, melakukan berbagai inovasi untuk membuat Selat Viens terus mengikuti tren dan menjadi kuliner andalan warga Solo.

Salah satunya dengan menanamkan sistem self-service di resto, agar pelanggan dari kalangan anak muda dan pekerja kantoran dapat menikmati pesanannya dengan cepat. 

Selain inovasi layanan, Serra membuka jangkauan pasar yang lebih luas dengan mendaftarkan Selat Viens di GoFood pada 2017.

Hal ini menjadi salah satu strategi Serra untuk tidak hanya mengandalkan pendapatan secara dine in dari pelanggan. 

“Sejak GoFood pertama kali hadir di Solo, saya langsung meyakinkan kedua orang tua saya agar Selat Viens dapat bergabung dengan GoFood. Bersama GoFood, kami dapat menjangkau pelanggan di ujung timur hingga barat kota Solo. Berkat memaksimalkan penjualan di GoFood, 50 persen pendapatan Selat Viens kini berasal dari GoFood dan mampu memenuhi target penjualan setiap bulannya. Kini kami pun berhasil menambah jumlah cabang dari 8 menjadi 11 cabang yang tersebar di berbagai wilayah Surakarta,” tutur Serra.

3. Soto Seger Hj. Fatimah: Berbekal semangat juang turun temurun, tebarkan cita rasa soto khas Solo ke penjuru Jawa Tengah 

Berdiri sejak 1998, restoran legendaris satu ini sebelumnya dikenal dengan nama Soto Seger Mbok Giyem Boyolali, dan berganti nama menjadi Soto Seger Hj. Fatimah pada 2016.

Soto Seger Hj. Fatimah dikelola oleh Ibu Fatimah yang merupakan anak terakhir dari Mbok Giyem.

Kuliner soto khas Solo ini menawarkan menu pendamping yang variatif, mulai dari jenis sate hingga gorengan yang dapat dinikmati oleh para pelanggan. 

Sejak berganti nama, anak pertama Ibu Fatimah, yakni Hero Novianto berjuang dengan gigih untuk membawa perubahan agar nama baru Soto Seger Hj. Fatimah dapat dikenal secara luas.

Salah satu strateginya adalah meningkatkan visibilitas Soto Seger Hj. Fatimah dengan cara bergabung bersama GoFood pada 2020. 

Hero Novianto mengatakan, “Ketika pandemi melanda, GoFood sangat membantu Soto Seger Hj. Fatimah di waktu yang sulit. Hampir 50 persen omzet kami berasal dari GoFood. Bahkan, kini Soto Seger Hj. Fatimah terus tumbuh dan telah memiliki 14 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah seperti Klaten, Boyolali, Salatiga, Magelang, hingga ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkat pencapaian positif kami selama pandemi, 13 cabang Soto Seger Hj. Fatimah pun hanya menggunakan online food delivery dari GoFood. Tak hanya itu, sistem pembayaran dengan menggunakan QRIS dari GoPay kini menjadi favorit pelanggan termasuk saat membayar di restoran secara dine in.”

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved