Berita Sragen

Viral Tulus, Mas-mas Sopir Ambulans Berkebaya Pink Antar Pasien, Sempat Lari 500 Meter dari Karnaval

Sosok Tulus Dicky Andreyanto menyita perhatian jagad digital. Itu tak lepas dari penampilan uniknya saat mengendarai mobil ambulans.

|
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Istimewa
Tangkapan layar seorang sopir ambulans yang masih mengenakan kebaya saat mengikuti karnaval tiba-tiba menerima panggilan kegawatdaruratan, dimana lokasi kejadian di Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sosok Tulus Dicky Andreyanto menyita perhatian jagad digital.

Itu tak lepas dari penampilan uniknya saat mengendarai mobil ambulans.

Pria 26 tahun tersebut memakai kebaya pink lengkap dengan sanggulnya.

Pakaian tersebut pun dikenakannya saat bertugas dengan mobil ambulans NU Peduli.

Termasuk di kawasan Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. 

Baca juga: Viral Anak-anak Bermain di Tengah Tol Jakarta-Cikampek, Diduga untuk Berburu Klakson Bus

Nah bagaimana ceritanya?

Tulus menceritakan saat itu, ia sedang mengikuti acara karnaval perayaan HUT ke-78 RI.

Di tengah acara karnaval, Tulus menerima panggilan telepon bahwa ada kecelakaan dengan korban harus segera dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Solo.

"Saya sedang mengikuti karnaval dan pada sekitar pukul 15.30 WIB itu terjadi kecelakaan dengan korban mengalami fraktur rahang bawah serta pendarahan kepala dan tidak sadarkan diri," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (25/8/2023).

"Pada saat itu kondisi kita dihubungi oleh keluarga dan meminta pertolongan sehingga kita membagi tugas Mas Zul dan Mas Anang mempersiapkan alat dan saya mengambil unit ambulans untuk dibawa ke RSUD Dr. Soeratno Gemolong, karena pasien harus segera dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta," sambungnya.

Baca juga: Berkaca dari Hasil Pilkada Sragen, Yuni Yakin Suara Ganjar Bakal Tinggi di Bumi Sukowati

Tulus menambahkan pada saat karnaval, ia bersama rekan relawan lainnya berada di barisan paling depan.

Setelah menerima panggilan tersebut, Tulus dan teman-temannya pun langsung membubarkan diri.

Tulus lantas lari sejauh kurang lebih 500 meter untuk mengambil mobil ambulans.

"Iya, barisan palung depan, kebetulan crew ambulans kami sama relawan damkar dapat barisan paling depan," jelas dia.

"Setelah menerima telepon langsung bubar yang belakang Damkar, waktu itu lari untuk mengambil ambulans, jarak kurang lebih 500 meter," tambahnya.

Baca juga: Pilpres 2024, PDIP Sragen Optimis 80 Persen Suara Warga Sragen untuk Ganjar Pranowo

Memakai kebaya untuk mengikuti karnaval, menurut Tulus tidak ada alasan khusus, hanya ingin meramaikan perayaan kemerdekaan RI.

"Tidak ada tema saat mengikuti karnaval memakai kebaya dan sanggul, ya intinya untuk memeriahkan saja biar ramai," kata Tulus.

Tulus pun tidak menyangka aksinya itu viral di media sosial.

"Itu sebenarnya dikirim ke satu orang, nah lalu dibuat  story WA, sehingga jadi viral sampai saat ini, dan itu tidak ada niatan buat konten," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved