Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Pengakuan ZF Korban yang Selamat seusai Diculik dan Disekap Praka RM, Dipukuli hingga Disetrum

Kasus penculikan hingga penganiayaan oleh oknum TNI ternyata tak hanya dialami oleh warga Aceh, Imam Masykur (25).

Istimewa via Serambinews.com.
Kondisi tubuh ZF, pemuda asal Sawang, Aceh Utara, yang ditangkap dan disiksa oknum Paspampres, Praka RM, pada April 2023 lalu. 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus penculikan hingga penganiayaan oleh oknum TNI ternyata tak hanya dialami oleh warga Aceh, Imam Masykur (25).

Dalam kasus tewasnya Imam Masykur, penyidik telah menetapkan empat tersangka.

Baca juga: Isi Telepon Terakhir Imam Masykur dan Pacar Sebelum Dihabisi Praka RM Cs, Impian Nikah Kini Kandas

Tiga diantaranya adalah oknum TNI dan satu warga sipil. 

Tiga oknum TNI ini berinisial Praka RM (Riswandi Manik), Praka HS, dan Praka J.

Sementara, satu warga sipil berinisial MS, yang merupakan kakak ipar dari tersangka Praka RM.

Pengakuan warga Aceh yang pernah jadi korban Praka RM.

Warga Aceh lain berinisial ZF (33) juga mengaku pernah menjadi korban Praka RM.

Menurut pengakuan ZF, dirinya menjadi korban bersama empat rekannya yang lain saat dua hari sebelum Lebaran Idul Fitri, April 2023 lalu. 

ZF diculik pada siang hari saat ia sedang berjualan di tokonya di Bekasi, Jawa Barat. 

"Saya ditangkap jam 2 siang (14.00 WIB), bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri," ujar ZF, dikutip dari Serambinews.com, Rabu (30/8/2023). 

ZF mengaku saat itu didatangi oleh empat orang. Satu diantaranya adakah Praka RM yang menggunakan baju polisi dilengkapi senjata api saat itu. 

Sementara tiga rekan RM, kata ZF, saat itu hanya mengenakan kemeja putih.

Mereka kompak menggunakan masker saat melakukan aksinya. 

ZF mengatakan, modus yang digunakan para pelaku itu sama dengan yang dialami Imam Masykur

Para pelaku mengaku sebagai aparat kepolisian dari Kepolisian Daerah (Polda). 

"Mereka mengaku dari polisi, dan saat berada di mobil, mereka mengaku dari Polda," kata ZF.

ZF mengatakan, Praka RM Cs saat itu menjarah isi laci tokonya hingga barang-barang berharga lainnya. 

Saat itu lah kemudian ZF diarak ke mobil dan tak selang beberapa lama mobil itu berhenti. 

ZF dan warga Aceh lainnya yang berada di mobil langsung diminta membuka baju dan tidur di bagasi belakang. 

"Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh," ungkap ZF.

Total lima orang yang ditangkap Praka Cs saat itu.

Baca juga: Siasat Praka Riswandi Manik Hilangkan HP Imam Masykur, Penyidik Kesulitan Ungkap Motif Pembunuhan

Disiksa di Bagasi Tengah Mobil, ZF: Saya Berulang Kali Teriak Takbir

ZF bersama empat orang lainnya diminta berdesak-desakan di bagasi belakang mobil. 

Saat itu lah mereka satu persatu dipanggil ke bagasi tengah mobil untuk bernegosiasi dan mengalami penyiksaan. 

"Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan," kenang ZF.

Praka RM Cs mengancam, kalau tidak ingin cacat harus ada uang Rp 30 juta per orang.

ZF mengatakan saat bernegosiasi itu lah, Praka RM melecut punggung mereka dengan kabel listrik. 

"Saya duluan yang dipukul, karena saya duluan yang ditangkap. Sakitnya luar biasa, saya berulang kali teriak takbir. Saat saya terlalu berontak, saya disetrum hingga lemas," ungkap ZF.

"Mereka nggak mau dengar kata-kata tidak ada uang, langsung dipukul," imbuhnya.

Di saat seluruh badan sudah luka-luka, permintaan uang yang awalnya Rp 30 juta dikurangi menjadi Rp 20 juta.

ZF lalu diperintahkan menghubungi temannya untuk meminta uang. Jumlahnya mereka dikte di telinga saya.

"Saya kasih Rp 8 juta, itu kiriman dari kawan. Uang di ATM juga diambil, Rp 800.000, juga di dalam kantong Rp 300.000, serta uang yang di laci toko. Totalnya mungkin sekitar Rp 10 juta," sebut ZF.

Sementara itu, korban lain ada yang menyetorkan Rp 6 juta hingga paling besar Rp 21 juta. 

Dilepas Dini Hari

Kondisi tubuh ZF, pemuda asal Sawang, Aceh Utara, yang ditangkap dan disiksa oknum Paspampres, Praka RM, pada April 2023 lalu.
Kondisi tubuh ZF, pemuda asal Sawang, Aceh Utara, yang ditangkap dan disiksa oknum Paspampres, Praka RM, pada April 2023 lalu. (Istimewa via Serambinews.com.)

Masih dikutip dari Serambinws.com, ZF mengaku dirinya saat itu dilepaskan oleh Praka RM Cs pada pukul 02.00 WIB dini hari. 

Mereka diturunkan di pintu tol keluar, terminal kampung rambutan.

Karena tak memiliki uang sepeser pun, ZF lalu mendatangi Alfamart meminta tolong agar dipesankan Grab, dan dibayar saat sampai di rumah.

"Saat itu saya putuskan pulang kampung. Saya pulang 20 hari kemudian, hanya mengandalkan fotokopi kartu keluarga karena KTP, SIM, handphone diambil mereka," ujar ZF.

ZF mengaku sangat trauma dengan kejadian tersebut.

Lebih lanjut ZF menuturkan, pemerasan dan penculikan terhadapnya itu diduga terkait bisnis obat Tramadol miliknya. 

ZF mengaku saat itu juga menjual Tramadol, termasuk tiga orang lainnya yang ditangkap bersamanya.

"Satu orang lagi bukan, dia kalau tidak salah satpam di stasiun kereta api, orang Aceh juga. Dia dilepas dan tidak dipukul, tetapi uangnya semua habis dikuras," katanya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti) (Serambinews.com/ Faisal Zamzani/Agus Ramadhan) 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved