Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Duet Sama Cak Imin, Pengamat Sebut Bisa Berefek Positif ke Anies, Masih Sulit Menang di Kandang PDIP

Duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hanya tinggal menunggu waktu pengumuman resmi.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Istimewa dan Tribun Jateng/Hermawan Handaka
KOLASE FOTO : Sosok Anies Baswedan (kiri), dan Muhaimin Iskandar (kanan) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hanya tinggal menunggu waktu pengumuman resmi.

Itu tidak lepas setelah PKB menerima pinangan Nasdem untuk menduet Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Anies di Pemilu 2024

Keputusan menerima pinangan tersebut diambil setelah adanya rapat pleno gabungan DPP PKB di kantor DPW PKB Jawa Timur, Surabaya, Jumat (1/9/2023). 

Dengan digaetnya Cak Imin sebagai tandem, berpulang meningkatkan perolehan suara Anies, termasuk di basis-basis PKB

Perolehan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih mungkin bertambah dengan duet Anies-Cak Imin.

Baca juga: PKB Beber Alasan Terima Tawaran Nasdem Duetkan Anies-Cak Imin, Gegara Tak Ada Kejelasan dari Prabowo

Apalagi elektabilitas Anies beberapa waktu ini berada di bawah dua bakal calon presiden (bacapres) lainnya, diantaranya Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

Hasil survei dari LSI Denny JA, misalnya. 

Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies terpaut 16,5 persen dari elektabilitas bacapres teratas, yakni Prabowo, dikutip dari Tribunnews.

Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 36,2 persen dalam survei LSI Denny JA.

Di bawahnya, ada Ganjar yang memiliki elektabilitas sebesar 35,8 persen. 

Ditambah, ada resistansi masyarakat di dua provinsi tersebut terhadap Anies.

Kehadiran Cak Imin sebagai tandem Anies berpotensi mengikis resistansi tersebut.

Seperti yang diungkapkan Pakar Psikologi Politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim.

Baca juga: Cak Imin Terima Tawaran Jadi Cawapres Anies Baswedan, PKB Resmi Keluar dari Koalisi Gerindra

"Jadi walaupun orang kenal (Anies), tapi sulit untuk orang suka," kata Abdul kepada TribunSolo.com, Jumat (1/9/2023).

"Jadi dengan koalisi dengan PKB, khusus dengan Cak Imin sebagai Cawapres, saya kira itu akan memberikan keuntungan bagi Anies," tambahnya.

Cak Imin diyakini memiliki jaringan yang sangat kuat, khususnya di Jawa Timur. 

"Sementara di Jawa tengah, Itu ada efek positifnya ke Anies," ucap dia.

"Tetapi PKB sendiri di Jawa Tengah tidak terlalu kuat, karena memang PDIP memang sangat dominan," tambahnya.

Di sisi lain, Hakim menilai bergabungnya Cak Imin ini sebagai strategi jangka panjang.

Tren survei setahun terakhir ini, elektabilitas Anies tak juga bisa terangkat dan menyaingi Ganjar dan Prabowo.

Baca juga: SBY Tuding Ada Peran Menteri dan Pak Lurah soal Penentuan Anies-Cak Imin, Sebut Demokrat Kena Prank

Hanya saja, Anies tetap kukuh untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

"Saya kira, itu bukan di Capres 2024. Tetapi di capres berikutnya, di Pilpres 2029," 

Pada pilpres 2029 nanti situasi yang tepat buat Anies.

Karena prabowo sudah tak akan mengikuti pilpres.

"Persaingannya tidak seketat sekarang, yang ada sosok Ganjar dan Prabowo yang sama-sama kuat," 

Hakim pun menyimpulkan bergabungnya manuver Anies menggaet Cak Imin ini dapat mendongkrak elektabilitas Anies di Jateng dan Jatim.

"Dalam jangka panjang, jadi investasi yang sangat bagus, setidaknya Anies ini setidaknya bisa lebih diterima masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa timur," ucap dia.

"Sehingga kansnya untuk menjadi pemimpin di masa depan tetap terbuka," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved