Perebutan Tahta Keraton Solo
Dualisme Tahta Bikin Dana Hibah Keraton Solo Macet, Tedjowulan : Sejak Awal Sudah Saya Ingatkan
Persoalan dana hibah ini mencuat di tengah polemik suksesi tahta Keraton Kasunanan Surakarta pasca wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Ringkasan Berita:
- Tedjowulan melalui juru bicara meminta pemerintah menghentikan dana hibah langsung ke Sinuhun Pakubuwono XIV dan menyalurkannya lewat bebadan agar akuntabel
- Polemik suksesi tahta Keraton Surakarta membuat wajar jika pemerintah menunda atau membekukan pencairan dana hibah
- Ia berharap konflik internal tak mengganggu revitalisasi Panggung Songgobuwono dan Museum Keraton yang jadi prioritas pemerintah
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta KG Panembahan Agung Tedjowulan menilai wajar jika pemerintah menunda bahkan membekukan pencairan dana hibah.
Hal ini tak lepas karena adanya perselisihan soal siapa yang menjadi raja baru Keraton Kasunanan Surakarta.
"Sejak awal, saya sudah mengingatkan semua pihak di Keraton Surakarta untuk menahan diri, menghormati masa berkabung 40 hari, dan mengutamakan kerukunan. Jika tidak mau rukun, dan tidak bisa dirukunkan, wajar saja jika pemerintah sampai membekukan dana hibah untuk keraton," ujar Pakoenegoro dalam keterangan tertulis melalui juru bicara KP Pakoenegoro, Senin (24/11/2025).
Persoalan dana hibah ini mencuat di tengah polemik suksesi tahta Keraton Kasunanan Surakarta pasca wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII.
Pada Rabu (5/11/2025), KGPAA Hamengkunegoro menyatakan dirinya sebagai Pakubuwono XIV di depan jenazah ayahnya.
Namun beberapa hari kemudian, Kamis (13/11/2025), Lembaga Dewan Adat (LDA) menobatkan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV di Sasana Handrawina.
Tedjowulan menegaskan agar pemerintah menghentikan penyaluran dana hibah langsung kepada Sinuhun Pakubuwono XIV.
Menurutnya, pencairan dana seharusnya dilakukan melalui bebadan dengan mekanisme yang akuntabel.
"Pesan dari Maha Menteri Tedjowulan, dana masuk dari mana pun jangan lagi diterima langsung oleh Sinuhun. Stop! Harus lewat Bendahara dari Bebadan Keraton. Itu dana bukan untuk personal, melainkan untuk keraton," katanya.
Fokus Revitalisasi
Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa saat ini pemerintah pusat tengah memberi perhatian khusus terhadap revitalisasi Keraton Surakarta.
Panggung Songgobuwono sedang diperbaiki, sementara Museum Keraton masuk dalam prioritas revitalisasi.
"Keraton Surakarta sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Kita sedang membangun ulang dan menata keraton sebagai cagar budaya yang sangat penting bagi peradaban kebudayaan di Indonesia ini," tuturnya.
Tedjowulan berharap konflik internal tidak menghambat proyek-proyek tersebut.
“Semoga tetap dan terus berjalan lancar tanpa halangan,” tambahnya.
(*)
KGPAA Hamengkunegoro
Pakubuwono XIV
Pakubuwono XIV Hangabehi
Pakubuwono XIV Purbaya
Keraton Kasunanan Surakarta
KGPHPA Tedjowulan
Dana Hibah
Pemkot Solo
Kota Solo
Pakubuwono XIII
Bebadan
| Pemkot Tunda Pencairan Hibah Keraton Solo Imbas Kisruh Suksesi, Wali Kota Tegaskan Sesuai Regulasi |
|
|---|
| Tedjowulan: Dana Hibah Keraton Solo Harus Lewat Bendahara Bebadan, Bukan Personal Sinuhun |
|
|---|
| Pencairan Hibah Pemkot Rp 200 Juta Tertunda, Kerabat Keraton Solo Singgung Konflik Raja Kembar 2004 |
|
|---|
| Dampak Kisruh Suksesi Keraton Solo: Hibah Rp200 Juta Ditahan Pemkot |
|
|---|
| Kubu PB XIV Purboyo Tolak Status Raja Ad Interim Keraton Solo: Tidak Pernah Ada dalam Tradisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Penobatan-PB-XIV-tedjowulan.jpg)