Harga Beras di Sragen Naik Rp2 Ribu/Kg, Pedagang Sebut Tak Wajar dan Tertinggi Sepanjang Sejarah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pedagang di Kabupaten Sragen menyebut kenaikan harga beras sebesar Rp 2.000/kilogram tidak wajar.

Padahal, biasanya harga beras hanya naik sekitar Rp 500 atau paling tinggi Rp 1.000 per kilogramnya.

Kenaikan gila-gilaan beras di Kabupaten Sragen terjadi dalam kurun waktu dua pekan terakhir.

Pedagang di Pasar Bunder Sragen, Darmila (63) mengatakan kenaikan lebih dari Rp 1.000 itu memang tidak biasa.

Selain tidak wajar, Darmila baru sekali menjual beras dengan harga Rp 14.000 selama ia berjualan.

"Baru ini harga naiknya Rp 1.500 sampai Rp 2.000, ya baru kali ini, biasanya naik Rp 500, Rp 1000 itu umumnya, lha ini langsung del (meroket), Rp 1.500 sampai Rp 2.000," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (2/9/2023).

Saat ini, ia menjual beras jenis Ir64 seharga Rp 13.500, dari sebelumnya Rp 11.000/kilogram.

Baca juga: Harga Beras di Sragen Menggila, Tembus Rp 14.000/Kilogram, Naik Sejak Dua Minggu Lalu

Untuk beras mentik yang awalnya Rp 12.000 kini menjadi Rp 13.500, bahkan harga beras mentik polesan kini mencapai Rp 14.000.

Harga beras menyentuh Rp 14.000 menurut Darmila merupakan harga beras tertinggi sepanjang sejarah ia berjualan.

Darmila sendiri mulai berjualan beras sejak tahun 1980.

"Harga Rp 14.000 ya tertinggi sejak jualan, jualan sudah lama, sejak tahun 1980 sudah jualan beras," terangnya.

Menurutnya, kenaikan harga kali ini imbas selesainya musim panen di Kabupaten Sragen. 

Agar bisa tetap berjualan, Darmila pun mendatangi tempat penggilingan padi yang ada di Kabupaten Karanganyar. 

Karena harga beras yang naik banyak, para pedagang pun menjadi sasaran protes pembeli.