Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Dugaan Penyebab Kebakaran Rumah Warga Lereng Gunung Merbabu Boyolali : Korsleting Listrik

Korsleting listrik diduga menjadi penyebab rumah Ali Miftah Basir di Dukuh Tempel, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali terbakar.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tri Widodo
Petugas Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api sisa kebakaran rumah di Dukuh Tempel, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Minggu (3/9/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Korsleting listrik diduga menjadi penyebab rumah Ali Miftah Basir di Dukuh Tempel, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali ludes terbakar.

Dugaan penyebab kebakaran tersebut disampaikan Kapolsubsektor Gladagsari, Ipda Hartanto.

Dugaan muncul setelah aparat kepolisian melakukan penyelidikan di lokasi tersebut. 

Baca juga: Kronologi Kebakaran Rumah Warga Lereng Gunung Merbabu Boyolali : Tahu Usai Api Lalap Separuh Rumah

Baca juga: Malangnya Warga Lereng Gunung Merbabu Boyolali, Ditinggal Hajatan ke Salatiga, Rumah Ludes Terbakar

Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan. 

Untuk sementara, tak ada hal yang mencurigakan dari peristiwa kebakaran tersebut.

"Sementara dugaan awal, dari korsleting listrik," ucap Hartanto.

"Kebakaran terjadi sekitar 12.30 WIB. Sekitar hanya 20-30 (rumah ) habis," imbuhnya.

Kerugian

Sebelumnya, kebakaran hebat menimpa sebuah rumah di Dukuh Tempel, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Minggu (3/9/2023).

Kebakaran itu mengakibatkan rumah milik Ali Miftah Basir (29) rata dengan tanah.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Baca juga: Malangnya Warga Lereng Gunung Merbabu Boyolali, Ditinggal Hajatan ke Salatiga, Rumah Ludes Terbakar

Baca juga: Viral Satu Toko di Boyolali Sehari Didatangi 5 Pengemis, Kini Satpol PP Lakukan Penyelidikan

Hanya saja rumah kayu tua seisi-isinya tak ada yang tersisa.

Bahkan, 7,4 kuintal tembakau basah milik tetangga yang dititipkan di rumah tersebut pun juga ludes terbakar.

Padahal, harga tembakau basah atau baru dipanen tembus Rp 10 ribu per kilogram.

"Kerugian diperkirakan sekitar Rp 200 juta," kata Hartanto.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved