Driver Online Demo di Solo
BREAKING NEWS: Driver Online di Solo Gelar Aksi, Ancam Tutup Kantor Dishub dan Aplikator
Driver Ojol di Solo Raya menggelar aksi demo. Mereka memprotes tarif yang saat ini berlaku. Menurut mereka tidak manusiawi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Driver Online roda dua maupun roda empat menggelar aksi konvoi dari DPRD Kota Solo ke Balai Kota Solo, Senin (11/9/2023).
Mereka tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) dan Koalisi Online Solo Raya (KOS).
Mereka menuntut tarif yang diberlakukan bisa lebih manusiawi.
"Tuntutan kami sudah kami sampaikan di mediasi yang pertama dan kedua. Kami menanyakan tuntutan kita ke pihak provinsi," jelas Koordinator Aksi KOS, Wekik.
Pihaknya akan menggelar aksi dengan jumlah massa lebih besar dan menyegel kantor Dinas Perhubungan maupun aplikator jika tidak ada kejelasan mengenai tuntutan mereka.
"Jika dalam waktu satu minggu belum ada kejelasan, kami akan turun kejalan dengan massa yang lebih banyak dan akan menyegel semua kantor Aplikator dan Kantor Dishub," terangnya.
Komunitas pengemudi taksi online roda empat ini menjelaskan kebijakan yang diterapkan aplikator semakin membuat mereka kesulitan.
"Saat sekarang muncul adanya kebijakan program hemat dimana harga yang diterima saat awal itu Rp 10.400 menjadi Rp 9.600 per tiga kilometer awal membuat driver semakin tercekik," ungkapnya.
Baca juga: Viral YouTuber Dikepung Driver Ojol Gegara Bikin Konten Pemotor Lawan Arah, Begini Kronologinya
Biaya per kilometer juga semakin tidak masuk akal.
Bahkan beberapa aplikasi sampai membuat driver hanya menerima kurang Rp 3.000 per km.
"Aplikator istilah pakai hemat tapi tidak mau memangkas biaya operasional dia sendiri malah justru memangkas biaya mitra. Dari yang biasa menerima per km Rp 3.500 sekarang Rp 3.200 bahkan ada yang kurang dari Rp 3.000," jelasnya.
Apalagi terjadi perang tarif antar aplikator yang mengorbankan pendapatan mereka sebagai driver.
Hal ini diperparah dengan naiknya BBM.
"Bahkan ada Aplikator menerapkan tarif dasar sebesar Rp 8.670, Selama ini dengan perang tarif di atas tidak dapat mencukupi untuk menutup biaya operasional maupun perawatan armada. Ditambah dengan adanya kenaikan harga BBM serta nilai inflasi semakin mempengaruhi atas kesejahteraan driver," terangnya.
Ia pun ingin agar pihaknya ditengahi oleh pemerintah untuk berdialog dengan aplikator.
"Dari awal kita minta dipertemukan dengan pihak aplikator dengan ditengahi regulator. Kami juga R4 akan ada aksi lebih besar lagi jika aspirasi kami tidak dipenuhi," jelasnya. (*)
Blak-blakkan Driver Ojol di Solo, Ngaspal Seharianpun Sulit Dapat Rp100 Ribu, 'Dicurangi' Aplikator? |
![]() |
---|
Ironi Profesi Driver Ojol di Solo Raya, Masih Diminati Banyak Orang, Meski Pendapatan Tak Menentu |
![]() |
---|
Perjuangan Driver Ojol se-Solo Raya, 15 Tahun Tunggu Payung Hukum Demi Kesejahteraan yang Tak Datang |
![]() |
---|
Massa Aksi Driver Online di Solo Cari Gibran, Kasih Nyanyian saat Orasi, Ganti Lirik Lagu Cucak Rowo |
![]() |
---|
Potret Driver Online Demo di Solo, Setelah dari DPRD Kota Solo Bergeser ke Balai Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.