Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Driver Online Demo di Solo

Ironi Profesi Driver Ojol di Solo Raya, Masih Diminati Banyak Orang, Meski Pendapatan Tak Menentu

Di tengah masih tidak terjaminnya kesejahteraan driver ojek online (ojol), ternyata profesi tersebut masih sangat diminati banyak orang.

|
TribunSolo.com/ Andreas Chris
AKSI OJOL - Ilustrasi ratusan driver ojek online (Ojol) di Kota Solo menggelar aksi protes dengan konvoi dan unjuk rasa pada Selasa (20/5/2025) pagi. Profesi ojol belum mendapatkan jaminan kesejahteraan. Bahkan tidak ada payung hukum yang menaunginya. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di tengah masih tidak terjaminnya kesejahteraan driver ojek online (ojol), ternyata profesi tersebut masih sangat diminati banyak orang.

Ketua Presidium Garda Surakarta Josafat Satrijawibawa tak membantah anggapan tersebut.

Kondisi di lapangan, terkhusus Solo Raya memang memperlihatkan kenyataan seperti itu.

"Masih banyak (diminati). Karena pekerjaan yang paling mudah untuk saat ini itu ya jadi driver online," kata Joe, sapaan akrabnya, dalam podcast bersama TribunSolo, Rabu (21/5/2025).

OJEK ONLINE - Ilustrasi oriver ojek online, beberapa waktu lalu. Di tengah masih tidak terjaminnya kesejahteraan driver ojek online (ojol), ternyata profesi tersebut banyak sangat diminati banyak orang.
OJEK ONLINE - Ilustrasi oriver ojek online, beberapa waktu lalu. Di tengah masih tidak terjaminnya kesejahteraan driver ojek online (ojol), ternyata profesi tersebut banyak sangat diminati banyak orang. (Tribunnews/Choirul Arifin)

Di era sulit mencari pekerjaan saat ini, driver ojol dinilai sebagai penyelamat bagi mereka yang sudah buntu untuk mendapatkan pekerjaan.

Apalagi, kata Joe, tidak diperlukan syarat-syarat dan ketentuan yang rumit untuk menjadi seorang driver ojol sepertinya.

Nilai lebihnya lagi menjadi seorang driver ojol adalah langsung menerima hasil dari apa yang mereka kerjakan sehari-hari.

"Mereka tidak perlu keahlian atau skill khusus, tidak perlu intelegensi tinggi, bahkan batasan umur pun tidak ada. Dan kita langsung menerima hasil dengan pekerjaan ini," katanya.

Saking masih diminatinya profesi ini, orang-orang sampai berlomba-lomba dengan membeli akun driver ojol dengan harga jutaan.

"Jujur aja, driver baru itu sekarang bayar bisa. Iya (mendapatkan akun), walaupun itu secara tertutup, tapi sudah menjadi rahasia umum. Bayar Rp2-3 juta itu biasa, saya berani ngomong gini karena punya bukti," kata Joe.

Ironisnya, profesi ini belum mendapatkan jaminan kesejahteraan. Bahkan tidak ada payung hukum yang menaunginya.

Aksi demo dari ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Surakarta pada Selasa (20/5/2025) sebenarnya hanya menyasar pada satu keinginan pokok.

Yakni adanya landasan atau payung hukum bagi para driver ojol di seluruh Indonesia untuk bekerja.

"Poin pokoknya kita ingin adanya payung hukum sebagai nanti dasar atau landasan kita bekerja," kata Joe, sapaan akrabnya, dalam podcast bersama TribunSolo, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Cerita Driver Ojol di Solo Rasakan Manis Pahit Sejak 2016: Dulu Enak, Kini Rp 100 Ribu Sehari Sulit

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved