Driver Online Demo di Solo
Ironi Profesi Driver Ojol di Solo Raya, Masih Diminati Banyak Orang, Meski Pendapatan Tak Menentu
Di tengah masih tidak terjaminnya kesejahteraan driver ojek online (ojol), ternyata profesi tersebut masih sangat diminati banyak orang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di tengah masih tidak terjaminnya kesejahteraan driver ojek online (ojol), ternyata profesi tersebut masih sangat diminati banyak orang.
Ketua Presidium Garda Surakarta Josafat Satrijawibawa tak membantah anggapan tersebut.
Kondisi di lapangan, terkhusus Solo Raya memang memperlihatkan kenyataan seperti itu.
"Masih banyak (diminati). Karena pekerjaan yang paling mudah untuk saat ini itu ya jadi driver online," kata Joe, sapaan akrabnya, dalam podcast bersama TribunSolo, Rabu (21/5/2025).

Di era sulit mencari pekerjaan saat ini, driver ojol dinilai sebagai penyelamat bagi mereka yang sudah buntu untuk mendapatkan pekerjaan.
Apalagi, kata Joe, tidak diperlukan syarat-syarat dan ketentuan yang rumit untuk menjadi seorang driver ojol sepertinya.
Nilai lebihnya lagi menjadi seorang driver ojol adalah langsung menerima hasil dari apa yang mereka kerjakan sehari-hari.
"Mereka tidak perlu keahlian atau skill khusus, tidak perlu intelegensi tinggi, bahkan batasan umur pun tidak ada. Dan kita langsung menerima hasil dengan pekerjaan ini," katanya.
Saking masih diminatinya profesi ini, orang-orang sampai berlomba-lomba dengan membeli akun driver ojol dengan harga jutaan.
"Jujur aja, driver baru itu sekarang bayar bisa. Iya (mendapatkan akun), walaupun itu secara tertutup, tapi sudah menjadi rahasia umum. Bayar Rp2-3 juta itu biasa, saya berani ngomong gini karena punya bukti," kata Joe.
Ironisnya, profesi ini belum mendapatkan jaminan kesejahteraan. Bahkan tidak ada payung hukum yang menaunginya.
Aksi demo dari ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Surakarta pada Selasa (20/5/2025) sebenarnya hanya menyasar pada satu keinginan pokok.
Yakni adanya landasan atau payung hukum bagi para driver ojol di seluruh Indonesia untuk bekerja.
"Poin pokoknya kita ingin adanya payung hukum sebagai nanti dasar atau landasan kita bekerja," kata Joe, sapaan akrabnya, dalam podcast bersama TribunSolo, Rabu (21/5/2025).
Baca juga: Cerita Driver Ojol di Solo Rasakan Manis Pahit Sejak 2016: Dulu Enak, Kini Rp 100 Ribu Sehari Sulit
Blak-blakkan Driver Ojol di Solo, Ngaspal Seharianpun Sulit Dapat Rp100 Ribu, 'Dicurangi' Aplikator? |
![]() |
---|
Perjuangan Driver Ojol se-Solo Raya, 15 Tahun Tunggu Payung Hukum Demi Kesejahteraan yang Tak Datang |
![]() |
---|
Massa Aksi Driver Online di Solo Cari Gibran, Kasih Nyanyian saat Orasi, Ganti Lirik Lagu Cucak Rowo |
![]() |
---|
Potret Driver Online Demo di Solo, Setelah dari DPRD Kota Solo Bergeser ke Balai Kota |
![]() |
---|
Ojek dan Taksi Online Solo Raya Mediasi dengan Kemenhub, Janjikan Jembatani dengan Aplikator |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.