Viral

Pria di Cilacap Bunuh Wanita lalu Buang Mayat ke Septic Tank, Sedakahkan Uang Korban Biar Tenang

Perbuatan sadis dilakukan seorang tukang parkir kepada wanita tunawicara di Cilacap.

FADLAN MUKHTAR ZAIN
Tampang Ashar Suhada alias AS (31) tersangka kasus pencurian dan pembunuhan terhadap IM (33) warga Desa Sidaurip yang kemudian jasadnya dibuang ke septic tank. 

TRIBUNSOLO.COM - Perbuatan sadis dilakukan seorang tukang parkir kepada wanita tunawicara di Cilacap.

Polisi menetapkan Ashar Suhada alias Harun (31) yang merupakan juru parkir sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap IM (33) yang jasadnya dimasukkan ke dalam septic tank.

Baca juga: Wuu, Sorakan Warga & Rekan Korban Pembunuhan Dosen UIN Solo ke Pelaku, Rekonstruksi Berjalan 1 Jam

Ashar Suhada alias Harun diketahui merupakan warga desa setempat yang rumahnya tak jauh dari rumah korban.

Tersangka mengakui bahwa dirinya telah melakukan aksi pembunuhan itu pada Minggu (10/9/2023) lalu.

Adapun niat awalnya adalah melakukan pencurian.

Namun saat mencuri ia tertangkap basah oleh korban. 

Karena merasa panik, akhirnya tersangka menganiaya korban hingga korban tak lemas dan tak sadarkan diri.

Lebih parahnya, tersangka juga sempat menyetubuhi korban saat kondisi korban lemas.

Hingga akhirnya pada keesokan harinya diketahui bahwa korban sudah tak bernyawa yang kemudian oleh tersangka dimasukkan kedalam septic tank.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Dosen UIN Solo : Proses Rekonstruksi di 3 Tempat, Termasuk Lokasi Buang Sajam

Dikutip dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setiyoko mengatakan, barang yang dicuri yaitu satu buah HP, uang tunai Rp 250.000 dan perhiasan emas berupa kalung dan gelang.

"Tersangka menjual emas di kios di Pasar Gandrungmangu dengan harga Rp 1,5 juta," kata Guntar saat ungkap kasus di mapolresta, Kamis (14/9/2023).

Sebagian uang hasil penjualan perhiasan itu, kata Guntar, digunakan tersangka untuk bersedekah kepada para pengemis dan mengisi kotak amal di masjid.

"Pengakuannya sekitar Rp 500.000 dibagikan kepada para pengemis, ada juga yang untuk kotak amal masjid. Sisanya dipakai untuk kabur," ungkap Guntar.

Kepada polisi tersangka menyedekahkan sebagian uang hasil penjualan perhiasan tersebut agar arwah korban bisa tenang.

"Katanya biar arwahnya tenang," ujar Guntar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved