Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

TPA Putri Cempo Terbakar

Penampakan Kebakaran TPA Putri Cempo Solo Dilihat dari Udara, Asap Masih Terlihat

Berbagai upaya dilakukan untuk memadamkan api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Salah satunya menggunakan water bombing.

Tribunsolo.com/Andreas Chris
Kepulan asap kebakaran TPA Putri Cempo Solo dilihat dari udara pada Minggu (17/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo mengalami kebakaran sejak Sabtu (16/8/2023).

Hingga kini proses pemadaman terus dilakukan. 

Pada Selasa (19/9/2023) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim Helikopter Super Puma untuk melakukan Water bombing. 

Bila dilihat dari udara, masih terlihat asap yang muncul dari gunungan sampah di lokasi. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Solo Gatot Sutanto menjelaskan, helikopter tersebut bisa membawa 4000 liter di bucket yang dibawanya sekali angkut. 

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com pemadaman mulai beroperasi 12.30 WIB hingga 13.00 WIB, helikopter mampu mengangkut sekitar 12 kali dari Bengawan Solo.

"Menggunakan helikopter dari udara dipandu dari bawah. Pengambilan airnya direncanakan di Bendung Tirtonadi tapi ada sesuatu mungkin angin kurang stabil dipindahkan Bengawan Solo. Tercukupi tadi udah bisa. Sudah 12 kali," terangnya.

Sejauh ini pemadaman dengan metode ini cukup efektif dilakukan.

Baca juga: Kebakaran TPA Putri Cempo Solo, Water Bombing Padamkan Sisi yang Sulit Terjangkau 

Selain itu, medan di bagian utara timur ini memang sulit dijangkau dan membahayakan jika dilakukan melalui darat.

"Karena beberapa kali pantauan awal efektif karena cepat. Dan paling penting tidak membahayakan personel. Karena posisinya cukup rawan. Setiap disapu air ada sedikit rontokan," tuturnya.

Ia belum bisa memastikan metode ini akan dijalankan sampai kapan.

Pihaknya berencana akan melakukan evaluasi untuk menentukan langkah berikutnya.

"Setelah ini kan nanti ada evaluasi. Satu wadah 4000 liter. Rencananya sampai mati," tuturnya.

Hanya saja, secara efektifitas pemadaman sudah terlihat jelas.

Water bombing membuat pemadaman lebih cepat dengan jangkauan lebih luas.

"Sapuannya kelihatan. Kalau nozzle paling hanya 1 meter persegi. Kalau ini bisa 4 meter sekali tumpah," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved