Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Grebeg Mulud Keraton Solo

Dapat Ijuk dan Bendera dari Gunungan Grebeg Mulud, Pria Ini Yakin Bisa untuk Tolak Hama di Sawahnya

Warga Sragen mendapatkan ijuk dan bendera dari Upacara Grebeg Mulud. Dia yakin benda yang didapat bisa menolak hama di sawahnya.

TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto Nugroho
Ja'far (67) asal Sragen datang ke Upacara Grebeg Mulud Keraton Kasunanan Solo demi dapatkan berkah dari gunungan, Kamis (28/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ribuan warga yang memenuhi halaman dalam Masjid Agung Keraton Solo berebut gunungan Upacara Grebeg Mulud, Kamis (28/9/2023).

Masyarakat yang hadir dari berbagai wilayah ini menyempatkan diri baik hanya sekadar menyaksikan arak-arakan gunungan maupun ikut berebut barang-barang yang ada di gunungan.

Tak sedikit yang memiliki pandangan bahwa ubo rampe dari gunungan Kakung maupun gunungan Estri yang disediakan oleh Keraton Solo bisa membawa berkah.

Hal itu yang melatari banyaknya orang sampai berdesak-desakan demi bisa mendapatkan bagian kecil benda di gunungan tersebut.

Dari pantauan TribunSolo.com, bahkan saking tidak sabarnya menunggu, mereka langsung memperebutkan bagian gunungan sebelum doa selesai. 

Salah satunya adalah Ja'far (67) asal Sragen yang ikut berebut mendapatkan tali dan bendera yang berada di gunungan.

Baca juga: Dampak Kekeringan di Lereng Timur Merapi, Tiap Kemarau Warga Jual Sapi untuk Beli Makanan Sapi

"Dapat bendera merah putih sama juk, dan ceriping," ungkapnya.

Ia pun tidak lupa akan membagikan benda-benda yang didapatkannya dari gunungan kepada tetangga-tetangga rumah.

"Ya kalau tetangga minta berkat dari sini ya dibagikan," sambungnya.

Ia memiliki keyakinan bahwa benda-benda itu bisa membawa tuah baik bagi kehidupannya.

"Ini kata orang tua bisa menolak hujan badai dan angin di taruh di atas rumah ," kata Ja'far sambil menunjuk bendera.

Selain itu, ia juga percaya ijuk dan bambu yang ia dapat mampu menolak hama.

"Kalau orang Jawa untuk menolak hama. Ya ini ngalab berkah di masjid. Kalau pas angin besar bisa selamat," katanya. 

"Saya kesini (tiap tahun) sejak 2013 kesini terus," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved