Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Grebeg Mulud Keraton Solo

Menunggu dari Jam 8 Pagi, Emak-emak Asal Sragen Kecewa Tak Bisa Ikut Berebut Gunungan Grebeg Mulud

Emak-emak asal Sragen tak bisa mendekati gunungan di acara Hajad Dalem Grebeg Mulud. Mereka mengaku takut berdesak-desakan.

TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto Nugroho
Parti dan teman-temannya asal Sragen kecewa lantaran tak bisa mendapatkan barang-barang yang dibagi di gunungan dalam Grebeg Mulud Keraton Kasunanan Solo, Kamis (28/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Puluhan emak-emak Asal Sragen hanya bisa gigit jari lantaran tak bisa ikut berebut gunungan dalam upacara Grebeg Mulud Keraton Kasunanan Solo, Kamis (28/9/2023).

Padahal mereka mengaku telah menunggu di area halaman Masjid Agung sejak pukul 08.00 WIB pagi.

Namun saat empat gunungan sampai di Masjid Agung usai diarak dari Keraton Kasunanan Solo mereka tak bisa ikut rebutan.

Bukan tanpa alasan, selain karena banyaknya warga yang juga hadir dalam gelaran tradisi turun temurun di Keraton Kasunanan Solo ini. Para emak-emak dengan rata-rata berusia paruh baya itu takut berdesakan.

Parti (53) mengaku kecewa karena tidak bisa ikut berenut gunungan karena banyaknya masyarakat yang hadir.

"Nggak dapat, padahal dari jam 8 pagi di sini," ujar Parti.

Ia dan teman-temannya yang berada di sisi selatan pintu pendopo Masjid Agung pun juga tidak mendapatkan barang-barang yang berada di gunungan.

Padahal menurutnya biasanya yang telah meraih gunungan akan melempar atau membagikan kepada warga yang berada jauh dari lokasi gunungan diletakkan.

"Nggak dapat lemparan-lemparan juga, biasanya ada yang membagi," sambungnya.

Baca juga: Tangis Warga Colomadu, Ponsel dan Uang Rp 500 Ribu Raib saat Rebutan Gunungan Grebeg Mulud

Parti menambahkan dirinya dan rekan-rekannya memang rutin menghadiri upacara Grebeg Mulud yang diadakan oleh Keraton Kasunanan Solo.

Apesnya untuk Grebeg Mulud tahun ini, hanya satu rekannya yang mendapat barang dari gunungan berupa secuil kacang panjang.

"Nggak berani rebutan, niat ingin ikut rebutan ada tapi takut kalau berdesakan trus jatuh," urainya.

Sedianya emak-emak Asal Sragen tersebut ingin mendapatkan benda digunungan untuk dibawa pulang.

Salah satunya ada yang mempercayai bahwa hasil bumi dari gunungan dalam Grebeg Mulud bisa dijadikan obat untuk dioleskan ke bagian tubuh yang sakit. 

Ada pula yang ingin membawa pulang untuk dijadikan obat bagi cucunya yang belum bisa berbicara lancar.

"Buat obat cucu saya yang belum bisa bicara lancar sampai sekarang," sahut salah satu rekan Parti. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved