Berita Sukoharjo

Imbas Musim Kemarau dan Cuaca Panas Ekstrem, 10.327 Jiwa di 16 Desa Sukoharjo Kekurangan Air Bersih

Berdasarkan data yang diperoleh TribunSolo.com, 10.327 jiwa itu terdiri dari 2.838 Kepala Keluarga (KK) di 40 dukuh dari 16 desa di 3 Kecamatan

Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf
Potret warga mengantre untuk mendapatkan air bersih di Tawangsari, Sukoharjo, Senin (18/9/2023) lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak 10.327 jiwa di Kabupaten Sukoharjo merasakan dampak dari musim kemarau dan cuaca panas ekstrem, Kamis (28/9/2023).

Mereka membutuhkan air bersih lantaran wilayah dimana mereka tinggal dilanda kekeringan.

Berdasarkan data yang diperoleh TribunSolo.com, 10.327 jiwa itu terdiri dari 2.838 Kepala Keluarga (KK) di 40 dukuh dari 16 desa di 3 Kecamatan, Kabupaten Sukoharjo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan dampak cuaca panas ekstrem bersamaan dengan fenomena alam El Nino akan menyebabkan dampak di beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo.

"Sesuai dengan perkiraan saya, di bulan ini (September) akan terjadi peningkatan jumlah warga yang kekurangan air bersih di beberapa wilayah," ujar Ariyanto, saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Kamis (28/9/2023).

Baca juga: Kebakaran Hutan di Bulu Sukoharjo : 10 Jam Padamkan Api, Kini Masih Dipantau Warga

Baca juga: Perempuan Asal Baki Sukoharjo Tewas di Kos Maguwoharjo, Sudah 3 Tahun Merantau di Yogyakarta

Adapun kondisi warga kekurangan air bersih akibat terdampak cuaca panas pada musim kemarau tahun ini sudah terjadi sejak Juli 2023.

"BPBD Sukoharjo memastikan warga di 16 desa terdampak kekeringan tersebut semuanya sudah mendapat bantuan air bersih dari pemerintah Kabupaten Sukoharjo," paparnya.

Selain itu, pengiriman bantuan air bersih dilakukan secara bergantian sesuai jadwal.

Ariyanto menambahkan Bupati Sukoharjo Etik Suryani telah meminta jajarannya memantau kondisi ini.

"Arahan dari Bupati Sukoharjo beberapa waktu lalu meminta camat dan kepala desa ikut memantau, agar nantinya saat warga kekurangan air bersih bisa langsung diketahui dan dimintakan bantuan sehingga bantuan segera dikirim," tandasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved