Gelar Pahlawan Soeharto
Pro Kontra Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Warga Karanganyar Menolak
Ada warga Karanganyar yang menolak Soeharto untuk dijadikan tokoh Pahlawan Nasional, ini lantaran beberapa isu HAM.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Ringkasan Berita:
- Wacana penobatan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional oleh Kementerian Kebudayaan RI menuai pro dan kontra di Karanganyar.
- Warga Karanganyar, Yoseph Heriyanto, menolak wacana tersebut karena menilai masa kepemimpinan Soeharto penuh pelanggaran HAM, praktik KKN, dan monopoli ekonomi keluarga.
- Yoseph meminta pemerintah mengkaji ulang secara objektif, sebab gelar pahlawan dianggap sebagai pengakuan moral dan sejarah, bukan penghargaan politik.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Presiden ke-2 RI Soeharto diwacanakan akan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Kementerian Kebudayaan RI.
Wacana tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Karanganyar.
Salah satu warga Karanganyar, Yoseph Heriyanto, menyatakan penolakannya terhadap rencana tersebut.
“Kalau sikap saya pribadi menolak (pengangkatan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional oleh Kemenbud RI),” kata Yoseph, Kamis (6/11/2025).
Yoseph menegaskan, penolakannya bukan karena faktor suka atau tidak suka terhadap Soeharto, melainkan karena banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada masa kepemimpinan Soeharto.
Baca juga: Di Karanganyar, Titiek Soeharto Akhirnya Buka Suara Soal Ayahnya Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional!
“Saya menolak bukan karena benci, tapi selama Soeharto menjadi presiden banyak kasus HAM yang terjadi akibat kepemimpinan yang otoriter. Selain itu, juga KKN yang melibatkan keluarganya serta penguasaan atau monopoli ekonomi oleh keluarga Soeharto,” ungkap Yoseph.
Ia meminta pemerintah pusat mengkaji ulang wacana tersebut secara hati-hati dan objektif.
Menurutnya, gelar Pahlawan Nasional bukan sekadar penghargaan politik, melainkan bentuk pengakuan moral dan sejarah.
Keuarga Soeharto Menyambut Baik
Wacana penobatan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 disambut hangat oleh pihak keluarga.
Putri keempat Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, menyampaikan rasa syukur atas rencana pemerintah yang disebut telah mendapat dukungan luas dari berbagai pihak.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan keluarga bersyukur kalau pemerintah berkenan dengan dukungan masyarakat seluruhnya, berkenan untuk memberikan gelar pahlawan nasional untuk almarhum Pak Harto,” ujar Titiek saat meninjau SMP Kemala Bhayangkari dan SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari, Jumat (7/11/2025).
Titiek menyebut, mayoritas fraksi di DPR RI telah menyetujui wacana pemberian gelar tersebut.
“Semua fraksi di DPR RI sudah setuju kecuali mungkin satu fraksi yang lain,” singkatnya.
| Di Karanganyar, Titiek Soeharto Akhirnya Buka Suara Soal Ayahnya Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional! |
|
|---|
| Di Solo, Jokowi Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto, Singgung Jasa bagi Negara |
|
|---|
| Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Aktivis Karanganyar: Harus Dikaji dengan Hati-hati! |
|
|---|
| Bukan Hal Baru, Juliyatmono Ungkap Lempar Usul Soeharto Jadi Pahlawan Saat Jabat Bupati Karanganyar |
|
|---|
| Pro Kontra Gelar Pahlawan Nasional Soeharto, eks Bupati Karanganyar : Jangan Lihat Masa Lalu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.