Viral
Viral SMPN 1 Ponorogo Tarik Rp1,6 Juta per Siswa Buat Beli Alat Musik & Mobil, Begini Klarifikasinya
Mulyani, Ketua Komite SMPN 1 Ponorogo, mengklaim jika wali murid kelas VII setuju membayar dana sumbangan sebesar Rp1,6 juta.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Viral di media sosial, SMPN 1 Ponorogo, Jawa Timur,menarik sumbangan Rp1,6 jutaan untuk para siswanya.
Surat tarikan sumbangan itu pun sempat jadi perhatian warganet, di mana di dalamnya berisi poin-poin pembelian sejumlah alat musik dengan total senilai Rp90 jutaan.
Kemudian ada peremajaan mobil sekolah senilai Rp265 juta, dan pengadaan 34 unit komputer senilai Rp195 juta.
Baca juga: Boyolali Kena Dampak Kemarau, PMI Siap Bantu Salurkan Air Bersih, Realisasi Sumbangan Rp 1,5 M
Anggaran ini dibebankan kepada ratusan siswa SMPN 1 Ponorogo.
Setelah penarikan sumbangan itu viral, Komite SMPN 1 Ponorogo pun mengklarifikasi hal tersebut.
Mulyani, Ketua Komite SMPN 1 Ponorogo, mengklaim jika wali murid kelas VII setuju membayar dana sumbangan sebesar Rp1,6 juta.
"Kemarin pada Selasa (26 September 2023), wali murid kelas VII SMPN 1 Ponorogo setuju membayar dana sumbangan sebesar Rp 1,6 juta," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Baca juga: Perjalanan Terakhir Waluyo, Hendak Urus Bantuan Sumbangan Masjid, Tewas Tertabrak Toyota Rush
Pada Selasa (26/9/2023), pihaknya melakukan penggalangan dana sumbangan dari wali murid.
"Ada 3 hal yang pertama adalah pengadaan alat musik, yang kedua peremajaan mobil. Hal yang ketiga adalah sarana komputer. Setelah kita lakukan kajian, kita diskusi dengan sekolah, kita bersepakat untuk mengajukan dalam rapat komite bersama orang tua kelas 7 itu rapat musyawarah," katanya.
Mulyani melanjutkan, pihak komite telah menyiapkan anggaran dengan jumlah tarikan bermacam-macam.
“Komite melakukan diskusi dengan orang wali murid, kita muyawarah. Lalu yang mimpin kami (komite). Kemudian diberikan penguatan dari kejari, kepolisian dan juga dari ketua komisi D DPRD,” beber Mulyani kepada media.
Sebanyak 288 wali murid menyepakati pembiayaan sebesar Rp 1,6 juta.
Baca juga: Klarifikasi Rektorat UNS soal Pemberitaan Diperiksa KPK soal Sumbangan SPMB : Tantang Adu Data
Dana itu hanya dibayarkan sekali oleh siswa kelas VII SMPN 1 Ponorogo.
Terkait pengadaan mobil baru hingga alat musik, Mulyani menjawab bahwa sekolah memerlukan alat musik untuk menggali bakat dan minat siswa di bidang musik.
Sedangkan untuk peremajaan mobil, ia menjelaskan bahwa mobilitas sekolah SMPN 1 Ponorogo sangat tinggi.
"Terutama untuk mengantarkan siswa untuk keputusan dan lomba itu. Mobil kita yang kita milik itu Mitsubishi tahun 2006. Jadi di-upgrade," jelasnya.
Baca juga: Sosok Perampok Bank di Lampung Berbeda 180 Derajat, Dikenal Dermawan Suka Beri Sumbangan
Dirinya juga memastikan sumbangan senilai Rp1,6 juta tersebut tidak wajib, karena hanya diperuntukan bagi wali murid yang mampu.
Sedangkan yang tak mampu akan mendapatkan potongan.
“Misal membayar 25 persen, 75 persen bahkan sampai gratis bagi mereka yang benar-benar tidak mampu,"
"Karena semuanya sumbangan itu dalam rangka untuk meningkatkan layanan yang bermutu, dan tidak ada paksaan ini, ikhlas,” bebernya.
Menurutnya, bagi yang tidak mampu justru tidak usah membayar yang tarikan tersebut.
"Bagi yang tidak mampu itu diberikan gratis potongan 100 persen. Yang benar-benar tidak mampu ya,” pungkasnya.

Kata Dinas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri mengaku telah mengetahui masalah ini.
Dirinya pun sudah menghubungi kepala sekolah.
"Kemarin sudah saya WhatsApp (WA) kepala sekolahnya. Biar mereka (SMPN 1 Ponorogo) berpikir ulang, mana program yang esensial dan tidak," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, bahwa sudah ada penangguhan pilihan.
"Kalau memang harus direvisi ya di revisi, sehingga tidak ada yang meresahkan masyarakat," sambungnya.
Ia menerangkan, Disdik Ponorogo telah memberi arahan kepada satuan pendidikan untuk tak memberatkan masyarakat.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, kata Nurhadi pun sudah menginstruksikan hal tersebut.
"Penekanan Kang Giri (Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko) ini yang penting. Sehingga mestinya satuan pendidikan bisa melakukan skala prioritas penarikan, sumbangan dari komite, harus memperhitungkan bagaimana kepentingan masyarakat biar menjadi nyaman," katanya.
Pihaknya juga sudah menghubungi komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo untuk melakukan revisi penarikan sumbangan supaya tak menimbulkan keresahan masyarakat.
"Yang namanya komite menyatakan sumbangan jangan menimbulkan persepsi pungutan. Harus didiskusikan komite dengan baik yang penting tidak ada pemaksaan antara orang per orang itu di dalam memberi bantuan sendiri," urainya.
Ia juga meminta pihak sekolah untuk melakukan evaluasi soal kepentingan pengadaan mobil.
"Kepentingan mobil itu misal tidak dilakukan sekarang kenapa harus sekarang, makanya harus dievaluasi kembali,"
"Jangan sampai memikirkan yang lain tetapi memberatkan. Dievaluasi dan didiskusikan demgan komite, skala prioritas apa program yang menunjang kepentingan peserta didik ke depan lahir anak-anak yang cerdas dan, kreatif," pungkasnya.
(*)
Viral Video Wali Kota Solo Respati Ardi Minta Warga yang Tak Pernah Srawung Dilaporkan ke RT |
![]() |
---|
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.