Nasib Pasar Slogohimo Pasca Kebakaran : Terkendala Anggaran, Pembangunan Tidak Bisa Tahun 2023

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pasar Slogohimo tidak akan dibangun ulang tahun ini pasca terbakar hebat 28 September 2023 lalu. 

Seperti yang disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo atau Jekek. 

Jekek memahami Pasar Slogohimo memang harus dibangun kembali. 

Namun pembangunan itu tidak bisa dilakukan tahun 2023 karena anggaran. 

"Harus dibangun kembali tapi tidak mungkin di 2023, karena tata kelola anggaran tidak mungkin," kata Jekek, kepada TribunSolo.com, Kamis (5/10/2023). 

Sejarah Pasar Slogohimo

Adapun pusat kegiatan perekonomian masyarakat Kecamatan Slogohimo, Wonogiri yakni Pasar Slogohimo mengalami kebakaran pada Kamis (28/9/2023) malam.

Total ada ratusan kios maupun los pedagang yang ludes akibat amukan api.

Pemadaman berlangsung selama kurang lebih enam jam dan melibatkan Damkar dari Wonogiri, Sukoharjo dan Ponorogo.

Padahal ada ratusan jiwa yang menggantungkan hidup mereka di pasar yang berada di Lingkungan Bulusari RT 2 RW 2, Kelurahan Bulusari itu.

Untuk sementara waktu, mereka kehilangan mata pencaharian mereka.

Kepala Pasar Slogohimo, Indro Ismono, mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana sejarah berdirinya pasar itu.

Hanya saja, menurutnya dulunya Pasar Slogohimo terletak persis di pinggir jalan raya.

"Kalau sekarang kan agak masuk, di depannya ada terminal atau area parkir ini," ujarnya, Jumat (29/9/2023).

Terpisah, Lurah Bulusari, Mardianto mengatakan sejak dirinya masih mengenyam pendidikan di bangku TK, atau sekitar tahun 1970-an, pasar itu sudah ada dan menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Baca juga: CERITA Bakul Makanan Saat Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri: Panik, Selamatkan Barang Sedapatnya

Baca juga: BERITA FOTO Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri : 2 Jam Lebih Api Berkobar, Ludeskan Kios-kios

Namun dulunya kios-kios yang berdiri disana ukurannya bervariasi. Ada yang besar dan kecil.

Sementara itu bangunan kios sudah permanen, namun bangunannya tidak sama.

"Dulu di dalam itu los biasa, bawahnya masih tanah. Tapi jauh sebelum itu sudah jadi pusat jual beli, jadi pasar," ujarnya.

Awalnya Pasar Slogohimo hanya ada satu yakni di bagian atas.

Di sebelah barat pasar yang sedikit menurun merupakan lapangan.

Menurut Lurah sekitar tahun 1980-an, ada pelebaran pasar.

Lahan lapangan diubah menjadi pasar sehingga ada dua bagian Pasar Slogohimo, yakni atas dan bawah.

"Kalau posisi pasar dipindah agak ke dalam, artinya tidak di pinggir jalan sekitar tahun 1988-an ada revitalisasi," jelasnya.

"Pastinya kapan tidak tahu, saya TK sudah ada pasarnya karena saya sering diajak simbah kesini. Dulu masih didepan atau di pinggir jalan pas, ukuran kios juga berbeda," pungkasnya.

(*)