PKU Akbar PNM Cabang Tegal, Komisi VI DPR RI: Utang di Mekaar Bagus, Diberi Pelatihan
Harris Turino Kurniawan memberikan motivasi kepada para nasabah Mekaar bahwa utang itu tak selalu berkonotasi buruk.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, TEGAL - Anggota Komisi VI DPR RI, Harris Turino Kurniawan menghadiri acara Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar PNM Cabang Tegal pada Jumat (13/10/2023).
PKU Akbar Nasabah di Kabupaten Tegal itu bertema "Nasabahe Bungah, PNM'E Berkah Bagi-bagi Sertifikat Halal Nang Kabupaten Tegal.
Acara pun dihadiri ratusan nasabah Mekaar.
Baca juga: PNM Cabang Tegal Berkomitmen Optimalkan Pemberdayaan Nasabah Mekaar Agar Naik Kelas
Dalam sambutannya di hadapan ratusan nasabah Mekaar yang hadir, legislator asli Tegal itu menggunakan bahasa Jawa khas Tegal yakni bahasa ngapak.
Harris memberikan motivasi kepada para nasabah Mekaar bahwa utang itu tak selalu berkonotasi buruk.

Ada juga utang produktif yang mana digunakan untuk keperluan usaha seperti UMKM.
"Yang namanya utang itu seperti garam, bayangkan bikin sambal tanpa garam, rasanya anyep. Jadi sampai batas tertentu garam itu enak, bikin makanan jadi sedap," ujarnya.
Namun berbeda ketika utang untuk keperluan konsumtif.
Seperti misalnya membeli motor maupun handphone hanya untuk mengikuti tren, tapi dengan menggunakan uang hasil utang.
"Utang yang seperti itu, utang untuk konsumtif. Utang seperti itu, mengurangi pendapatan di masa yang akan datang," kata Harris.
Dia menambahkan, keberadaan Mekaar sangat menguntungkan bagi para pelaku UMKM.
Mekaar memberikan modal tanpa jaminan, melainkan jaminan kelompok.
"Padahal yang namanya Mekaar itu pentole nemen (hebat sekali). Sudah tanpa jaminan, nasabah masih diberikan pelatihan," terang dia.
Dia mencontohkan, UMKM yang diberdayakan Mekaar seperti pelaku usaha bawang goreng di Brebes.
Baca juga: Nasabahe Bungah, PNM Cabang Tegal Bagi-bagi Sertifikat Halal di PKU Akbar
Para petani bawang terkendala harga yang anjlok ketika masa panen. Padahal jika bawang itu disimpan tanpa storage yang benar, menurut dia bawang akan rusak.
Dengan inovasi diolah menjadi bawang goreng, bawang akan lebih awet.
Sehingga tidak harus langsung dijual ketika harga rendah dan tidak harus dijual dalam bentuk bawang mentah.
"Jadi kalau acara pertemuan Mekaar, ya datang jangan membolos. Sepakat ya, agar semakin lama kesejahteraan meningkat," pungkasnya. (*/adv)
Aksi Nyata PNM Bantu Ekonomi dan Pangan, Bagikan 240 Ekor Ayam di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Luar Biasa, PNM Cabang Semarang Bantu Disabilitas Belajar Al-Qur’an Lewat Program TJSL |
![]() |
---|
Kedatangan Jemaah Haji Kloter 16 Embarkasi Solo Mundur 1 Jam, Imbas Teror Bom di Pesawat Saudia |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Wisata Tersembunyi di Wonogiri Jateng, Ada Air Terjun Niagara Versi Mini |
![]() |
---|
PNM Teruskan Bentuk Syukur dalam HUT ke-26, Lewat Sedekah Kurban di 26 Titik |
![]() |
---|