Berita Sragen
Jumlah Penduduk Miskin di Sragen Nomor 2 Paling Banyak se-Solo Raya, Ada 114.620 Jiwa
Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Sragen berkurang 520 jiwa, kini menjadi 114.620 jiwa.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabupaten Sragen belum bisa melepaskan diri dari pusaran kemiskinan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Kabupaten Sragen tahun 2023 hanya turun 0,07 persen dibanding tahun 2022.
Hal itu tercatat dalam rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikeluarkan pada 16 Oktober 2023.
BPS mencatat pada Maret 2022, persentase penduduk miskin di Sragen sebanyak 12,94 persen, sedangkan pada Maret 2023 sebanyak 12,87 persen.
Pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Sragen sebanyak 115.140 jiwa.
Dan pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Sragen berkurang 520 jiwa, kini menjadi 114.620 jiwa.
Kabupaten Sragen masih memiliki persentase penduduk miskin paling banyak di wilayah Solo Raya, yang disusul Klaten (12,28 persen) dan Wonogiri (10,94 persen).
Sementara itu, jumlah penduduk miskin paling banyak di Solo Raya berada di wilayah Klaten (144.430 jiwa) dan disusul Sragen (114.620 jiwa).
Baca juga: Bupati Sragen Bantah Spanduk Ganjar & Caleg DPR RI di Atrium Sragen Salahi Aturan, Ini Penjelasannya
Baca juga: PDIP Sragen Sebut Makin Gampang Raih Target 80 Persen Suara, Usai Mahfud MD Terpilih Cawapres
Dari data tersebut, dapat dilihat Sragen masih diatas level Jawa Tengah dengan persentase 10,77 persen dan tingkat nasional sebesar 9,36 persen.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku kesulitan untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut.
"Menurunkan angka kemiskinan itu kan tidak gampang, kalau menurut BPS kemarin, dampak dari pandemi itu belum semuanya pulih," katanya kepada TribunSolo.com.
Ia menerangkan, Sragen menjadi salah satu wilayah di Jawa Tengah yang dapat menurunkan persentase kemiskinan paling banyak di Jawa Tengah.
"Bukan.ada, tidak ada daerah yang penurunannya itu satu digit, paling besar itu hanya Solo 0,4 persen, se-Jawa Tengah itu rata-ratanya 0,01 sampai 0,07 persen," jelasnya.
"Berarti Sragen penurunannya paling tinggi, selain itu belum ada daerah yang mencapai angka kemiskinan itu sama dengan 2019 sebelum pandemi, semuanya belum ada yang mencapai itu," sambungnya.
Ia menyebut masih akan terus melaksanakan program desa tuntas kemiskinan untuk menekan angka kemiskinan di Bumi Sukowati.
(*)
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Sosok KA, Pak Ogah di Sragen yang Diamankan Polisi, Disebut Suka Memaksa Minta uang |
![]() |
---|
Viral Perempuan Naik Motor Lawan Arah dan Tak Pakai Helm di Sragen, Polisi Sebut Ada Faktor Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.