Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

Dilema Pedagang Karanganyar saat Harga Cabai Kian Pedas: Barang Sudah Langka, Tak Berani Stok Banyak

Pedagang cabai di Karanganyar kebingungan di tengah harga cabai yang kian pedas.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Septiana Ayu
ILUSTRASI : Cabai. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pedagang cabai di Karanganyar kebingungan di tengah harga cabai yang kian pedas.

Di mana harga cabai saat ini telah menyentuh Rp 80 ribu kilogram per kilogram. 

Kepala Pasar Jungke, Sri Hartoyo mengatakan para pedagang saat ini mengurangi stok cabai di kiosnya.

Bahkan, ada yang tidak menyetok cabai di kiosnya karena sedikit yang membeli.

"Ada pedagang yang nggak nyetok dan menunggu dagangannya (cabai) habis dulu saking sepinya," kata dia.

Baca juga: Tingginya Inflasi & Angka Pengangguran Turut Pengaruhi Makin Pedasnya Harga Cabai di Karanganyar

Salah satu pedagang Pasar Jungke, Yanti (37), mengaku cabai saat ini sudah langka di pasaran.

Selain itu, masyarakat yang membeli cabai juga menurun.

"Barangnya sudah langka, dulu meski barang langka namun masih yang beli, sekarang barang langka, yang beli juga sedikit," kata Yanti.

Yanti mengatakan, harga semua jenis cabai melonjak tinggi mencapai Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram.

Dia mengaku juga tak menambah stok cabai sangking sepinya pembeli cabai di Karanganyar.

Baca juga: Penyebab Harga Cabai Makin Pedas di Karanganyar : Kemarau Berkepanjangan, Tanaman Tidak Tumbuh Baik 

"Harganya naik langsung melonjak, kami juga kesulitan mencari cabai dan sedikit orang yang beli cabai," ucap dia.

"Biasanya harga mahal, yang beli ada, sekarang harga mahal dan yang beli sedikit," imbuhnya.

Dia mengatakan agar menghindari kerugian, ia menyetok sedikit cabai.

Bahkan, ia mengaku menunggu stok cabai sampai habis sangking sepinya pembeli cabai di Pasar Jungke.

"Biasannya saya stok dari 5 kilo, apabila masih sisa banyak, saya nyetoknya sedikit, bahkan karena belum terjual saya tidaj menyetok cabai," ungkap dia.

"Saya gak berani nyetok lebih takut rusak sebelum tidak habis, dan saya ambilnya di Pasar Karangpandan," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved