Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Kisah Bernat dan David, Dalang Muda Asal Klaten : Bermula dari Wayang Kertas dan Sikat Gigi

Kecintaan Mickael Bernat Adi (18) dan  David Prajma Raditya (15) terhadap permainan wayang  tumbuh sejak usia belia.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Dalang muda, Mickael Bernat Adi (hitam), dan David Prajma Raditya (coklat) tengah melakukan pentas di Sanggar Gubuk Wayang, Ngalas, Klaten Selatan, Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kecintaan Mickael Bernat Adi (18) terhadap permainan wayang  tumbuh sejak usia belia.

Bernat mengatakan saat kecil dirinya tidak langsung memainkan wayang asli. 

Dia hanya bermain lakon pewayangan dengan menggunakan sikat gigi, dan tampah.

Sikat gigi itu dijejer seperti wayang dari kanan ke kiri. 

Tampaknya pun dijadikan keprak. 

Baca juga: Ratusan Pemuda di Klaten Ikut Peresmian Posko Pemenangan Gibran, Ada dari Komunitas Vespa hingga CB

Keprak merupakan alat yang bisa digantung dalam kotak wayang kulit.

Itu dibunyikan untuk mengiringi gerakan wayang serta untuk memantabkan solah (gerak) wayang.

"Itu ketahuan orang tua akhirnya," kata Bernat mengingat masa kecilnya.

Ibu Bernat dulu pernah menjadi seorang pesinden. 

Sementara kakek buyutnya begitu menggandrungi wayang.

"(Ibu) sinden itu dulu, sebelum lahir. Saat kecil juga suka dinyanyikan langgam jawa dan kaset gending jawa," paparnya.

Baca juga: Pembangunan Tol Solo-Jogja: Ruas Gerbang Tol Colomadu sampai Simpang Susun Karanganom Klaten Dikebut

Bernat baru memainkan wayang asli saat duduk di bangku SD.

"Saya suka wayang sejak lahir, dulu megang wayang saat kelas 2 SD," jelas Bernat.

Bernat sendiri tidak begitu menyukai kompetisi, ia baru mencoba ikut lomba saat tingkat kabupaten pada tahun ini.

"Kemarin dapat juara 2 tingkat kabupaten bulan Juni," kata Bernat.

Selain Bernat, ada David Prajma Raditya (15) yang juga merupakan dalang muda. 

"Suka wayang, karena ingin nguri-uri budaya," ucap David saat ditemui TribunSolo.com.

Baca juga: Pembangunan Tol Solo-Jogja: Ruas Gerbang Tol Colomadu sampai Simpang Susun Karanganom Klaten Dikebut

Ia menceritakan bagaimana awal, kecintaan dirinya mulai menyukai wayang.

"Dulu bapak (saat kecil) sering buatkan wayang mainan dari kertas, lalu jadi senang," ungkapnya.

Ia sendiri diawal, hanya berlatih secara otodidak.

Namun kini ia ikut ke sanggar milik Sukardi.

Kemampuan bermain wayang David sendiri didapatkan dari otodidak, mulai dari melihat youtube dan juga kaset.

David beberapa kali mengikuti lomba, baik tingkat kabupaten hingga nasional.

"Ikut lomba tingkat kabupaten juara 1, lalu diikutkan tingkat provinsi juara 2, dan awal bulan ini dapat juara 2 tingkat Nasional," ungkapnya.

Bernat dan David kini mengasah kemampuan dalangnya di sanggar Gubuk Wayang.

Sanggar tersebut berada di Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved