Berita Sukoharjo
Asal Usul Sendang Lele di Desa Baseng Sukoharjo : Berdiri Sebelum Desa Ada, Dijaga Lele Jumbo
Lele yang saat ini berada di sendang tersebut merupakan lele jenis jumbo super yang dulu sengaja diberikan ke tempat sendang tersebut
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sendang Lele yang terletak di perbukitan selatan Sukoharjo, tepatnya di Desa Baseng, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo memiliki asal usul yang panjang.
Kolam yang berisikan belasan ikan lele besar tersebut mempunyai ukuran 10x5 meter dan terletak 16 kilometer atau sekitar 20 menit dari Sukoharjo kota.
Masyarakat menyebut sendang lele tersebut dengan nama Ki Truno Lele.
Sesepuh Desa, Tresno Suwito Sukijo (73) menyebut sendang lele atau kolam ikan lele tersebut mempunyai beberapa cerita masyarakat.
Mulai dari asal usul hingga kepercayaan warga terhadap kolam keramat.
"Jaman saya masih kecil, sendang itu sudah terkenal dengan banyak cerita," ucap Tresno, Sabtu (18/11/2023).
Konon, sendang lele tersebut ditemukan sebelum berdirinya Desa Baseng.
Baca juga: Imbauan Bawaslu Sukoharjo soal Netralitas ASN : Dilarang Pose Foto Identik Paslon Pemilu 2024
Baca juga: Asal-usul Desa Tanggan, Sudah Ada Sebelum Kabupaten Sragen Berdiri, Ada Dua Tokoh Dibaliknya
"Jadi sebelum adanya Desa Baseng, sendang itu sudah ada. Dulu lelenya juga lele lokal yang berasal dari sendang itu," ujarnya.
Lele yang saat ini berada di sendang tersebut merupakan lele jenis jumbo super yang dulu sengaja diberikan ke tempat sendang tersebut agar masih terjaga.
"Jadi memang dulu ada lele lokal, yang ada secara alami di sendang tersebut, namun kini masyarakat sekitar meyakini lele lokal tersebut masih ada tiga ekor," terangnya.
Ia menjelaskan, lele jumbo berukuran hampir satu meter tersebut memiliki dua jenis, lele albino dan lele hitam.
Lebih lanjut, dahulu ketika belum ada sumber air banyak masyarakat dari luar desa Baseng mencari air ke sendang tersebut.
Perkembangan waktu, kini sudah jarang ada yang mengambil air dari desa tersebut.
Ia menuturkan, untuk tetap menjaga sumber air dan peninggalan yang diduga dan diyakini adalah salah satu petilasan Pangeran Sambernyawa itu, masyarakat desa tersebut masih tetap merawat sumber air tersebut.
(*)
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.