Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Persentase Pengembalian Gelang Coldplay di Jakarta Tak Diperlihatkan di Perth, Tak Sampai 94 Persen?

Gelang kecil berwarna putih itu memiliki peran yang sangat besar ketika lampu stadion dimatikan dan Chris Martin memulai konser Coldplay.

Kolase TribunSolo
Xyloband, gelang yang memiliki peranan besar dalam setiap konser Coldplay. 

TRIBUSOLO.COM - Coldplay telah selesai melangsungkan konsernya di Jakarta pada 15 November 2023.

Salah satu pengalaman tak terlupakan bagi para penonton konser Coldplay adalah menyaksikan warna-warni yang menyala mengikuti irama musik.

Baca juga: Viral Momen Vokalis Coldplay Tinggalkan Indonesia, Sempat Sujud Syukur di Bandara Halim

Coldplay meninggalkan sebuah standar yang cukup tinggi untuk urusan satu ini.

Warna-warna itu didapatkan penonton dari gelang yang dibagikan sebelum memasuki area konser.

Gelang kecil berwarna putih itu memiliki peran yang sangat besar ketika lampu stadion dimatikan dan Chris Martin memulai konser Coldplay.

Xyloband juga wajib dikembalikan ketika penonton telah selesai menyaksikan penampilan Coldplay.

Coldplay biasanya mencatat dalam hitungan persen seberapa banyak penonton mengembalikan Xyloband mereka di konser selanjutnya.

Teka-teki jumlah presentase untuk pengembalian gelang ini pun banyak menjadi teka-teki para netizen.

Pasalnya hingga kini belum diketahui secara pasti berapa persen pengembaliannya.

Diketahui Coldplay usai konser di Indonesia kemudian melanjutkan rangkaian tur konser mereka bertajuk Music of the Spheres di Perth, Australia. 

Namun saat mengadakan konser di Australia tepatnya di Perth setelah sebelumnya manggung di Jakarta, Coldplay tidak memperlihatkan persentase pengembalian gelang konser di Jakarta.

Xyloband, gelang yang memiliki peranan besar dalam setiap konser Coldplay.
Xyloband, gelang yang memiliki peranan besar dalam setiap konser Coldplay. (Kolase TribunSolo)

Dari foto yang beredar di media sosial terlihat leaderboard hanya memperlihatkan persentase dari kota Buenos Aires, Kopenhagen dan Tokyo.

Terlihat Tokyo memiliki persentase pengembalian 97 persen, kemudian Copenhagen 96 persen, dan Buenos Aires 94 persen.

Dalam layar tidak tampak berapa persen pengembalian untuk konser yang diadakan di Jakarta.

Sejumlah asumsi pun muncul terkait pengembalian gelang yang diduga presentase di Jakarta di bawah 94 persen.

Namun, hingga kini belum bisa dipastikan detail berapa persen pengembalian gelang tersebut.

Baca juga: Viral Momen Vokalis Coldplay Tinggalkan Indonesia, Sempat Sujud Syukur di Bandara Halim

Penjelasan Xyloband

Dilansir dari Kompas.com, Xyloband adalah gelang yang berisi dioda pemancar cahaya dan penerima frekuensi radio yang diluncurkan oleh RB Concepts Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Clive Banks dengan penemu Jason Regler.

Lampu di dalam gelang dapat dikontrol oleh program perangkat lunak, yang mengirimkan sinyal ke gelang, memerintahkan untuk menyala atau berkedip, misalnya.

Versi satu warna tersedia dalam warna hijau, biru, kuning, merah, merah muda, dan putih.

Cara kerja

Xyloband terbuat dari material plastik tebal dengan LED di dalamnya.

Ada pula penerima sinyal radio yang ditempatkan di dalam gelang tersebut.

Penerima sinyal itu akan menerima sinyal nirkabel dari pengontrol yang dikirimkan oleh operator.

Operator Xyloband dapat mengontrol Xyloband dalam radius 300 meter.

Operator pengontrol atau perangkat lunak laptop dapat memprogram semua gelang atau hanya gelang dengan warna tertentu untuk berkedip dan mati pada interval tertentu dan saat-saat tertentu.

Gelang ini tidak dimaksudkan untuk dinyalakan di luar tempat konser, meskipun ada anekdot tentang Xyloband yang "hidup kembali" pada waktu yang tampaknya acak.

Kapan mulai digunakan Coldplay?

Penggunaan Xyloband dalam skala besar pertama kali dilakukan pada tur Mylo Xyloto Coldplay pada tahun 2012.

Satu unit Xyloband diberikan kepada setiap penonton sebelum memasuki area konser.

Saat konser berlangsung, Xyloband itu memunculkan kerlipan cahaya yang telah disinkronkan dengan musik.

Jason Regler mengatakan bahwa ia mendapatkan ide untuk produk ini saat sedang menonton konser Coldplay.

Jason terinspirasi ketika Chris Martin dkk membawakan lagu “Fix You”.

(TribunSolo/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved