Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Merugi Rp 8 Miliar, EO Gebyar UMKM Bakal Mengadu ke Gibran

Event Organizer (EO) acara Gebyar UMKM di Alun-alun Utara akui merugi Rp 8 Miliar dan bakal mengadu ke Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Perwakilan pihak EO, Sonny Herlambang saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (5/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gebyar UMKM di Alun-Alun Utara Solo 25 November sampai 3 Desember 2023 yang berhenti di tengah jalan membuat Event Organizer (EO) merugi setidaknya Rp 8 miliar.

Kuasa Hukum EO, Sigit Sudibyanto mengaku ingin menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk mengadukan hal ini.

“Solo dikenal masyarakat sebagai kota yang tertib. Jangan sampai ternodai gara-gara satu oknum. Siapa tahu bisa memediasi dan menyelesaikan perkara ini,” terangnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (5/12/2023).

Ia pun berencana akan melayangkan somasi ke pihak sponsor PT. Palma Pertiwi Makmur yang sejauh ini dianggap belum ada itikad untuk melunasi pembayaran.

Baca juga: Penjelasan EO Soal Batalnya Gebyar UMKM di Alun-Alun Utara Solo, Undang Presiden hingga Menteri 

“Nanti akan saya surati somasi 7 hari dulu. Mudah-mudahan ada jawaban yang bisa kita pegang. Jika tidak ada apa boleh buat kita akan melaporkan perkara ini ke Polresta Surakarta,” jelasnya.

Hari ini merupakan hari terakhir pelunasan pembayaran yang disepakati oleh kliennya dengan pihak sponsor.

Namun hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan.

“Event itu dihentikan sudah ada koordinasi. Mungkin 2-3 kali mediasi PT. Palma hanya menjanjikan saja dengan skema yang tidak jelas. Sesuai dengan kesepakatan pernyataan pelunasan tanggal 5 Desember,” tuturnya.

Baca juga: Gebyar UMKM di Alun-Alun Utara Solo Batal, Polisi Ungkap Penyebabnya: Sponsor Tak Mampu Bayar EO

Sebelumnya kliennya sempat diundang ke Jakarta untuk berdiskusi mengenai hal ini.

Namun ia menolak memenuhi undangan ini karena tidak ada itikad untuk melunasi.

“Undangan di kantor mereka di Jakarta. Kami menilai ini hanya bermaksud mengulur waktu saja. Kenapa hanya diskusi aja di Jakarta. Judulnya saja diskusi artinya tidak kejelasan pelunasan pembayaran,” pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved