Berita Sragen

Sebelum Hanyut di Bengawan Solo, Nenek Asal Sragen Sempat Lambaikan Tangan Minta Pertolongan

Di tengah sungai, menurut saksi mata Jumadi, tinggi permukaan sungai sudah setinggi leher nenek.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Relawan gabungan melalukan pencarian, seorang nenek hanyut terbawa arus Sungai Bengawan Solo, Selasa (5/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebelum hanyut di Sungai Bengawan Solo, Sulami (68) nenek asal Dukuh Ngadirojo, Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, sempat melambaikan tangan dan meminta pertolongan kepada saksi mata bernama Jumadi (52).

Jumadi mengatakan korban menyeberang di Sungai Bengawan Solo sendirian dengan menggunakan bantuan tongkat kayu.

Jumadi melihat korban menyeberang tidak dengan hati-hati, langsung melangkah menuju ke tengah sungai.

Di tengah sungai, menurut Jumadi tinggi permukaan sungai sudah setinggi leher nenek.

Nenek tersebut pun sempat meminta bantuan kepada Jumadi.

Namun, Jumadi belum sempat menolong, korban sudah hanyut terbawa derasnya arus air.

"Biasanya pelan-pelan, tapi ini enggak, korban bawa tongkat, langsung jalan saja, sampai di pertengahan itu, teriak kepada saya Ndri Ndri kamu nggak berani ya? saya jawab enggak mbah," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Lebih dari 24 Jam, Pencari Ikan Hanyut di Sragen Ditemukan, Kondisinya Meninggal Dunia

"Korban lalu berbalik arah, tapi langsung tenggelam, tongkatnya dilempar, langsung melambai-lambaikan tangan," tambahnya.

Awalnya, Jumadi masih melihat keberadaan korban karena caping yang dikenakan korban masih terlihat di permukaan.

Namun, 15 meter kemudian, caping yang dikenakan korban sudah tidak terlihat lagi, dan korban pun tenggelam.

Sebelum hanyut, korban sempat diperingatkan oleh warga sekitar untuk tidak menyeberang sendirian.

Mengingat, debit air Sungai Bengawan Solo sedang naik dan arusnya juga cukup deras.

 Jumadi mengatakan awalnya korban hendak pulang setelah memanen cabai di Pulau Sepatu yang berada di tengah Sungai Bengawan Solo.

Korban sempat memanggil Jumadi, karena awalnya tidak berani menyeberang sendirian.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved