Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Sekdes Ancam Cabut PKH Boyolali

Viral, Oknum Sekdes Diduga Ancam Cabut PKH Warga Boyolali, Bila Tidak Pilih Capres-cawapres Tertentu

video yang memperlihatkan oknum sekdes di wilayah Boyolali diduga melakukan intimidasi terhadap warga untuk milih paslon tertentu viral.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
Istimewa
Ilustrasi ASN atau PNS. 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebuah video yang memperlihatkan oknum sekretaris desa (sekdes) di wilayah Boyolali diduga melakukan intimidasi terhadap warga untuk memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tertentu pada Pemilu viral di media sosial. 

Video tersebut diduga terjadi di wilayah Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali

Dalam video itu, oknum sekretaris desa tersebut melakukan dugaan intimidasi dengan memberikan ancaman ke warga. 

Warga yang tidak mengikuti arahannya berpotensi dicabut sebagai penerima program keluarga harapan (PKH). 

Arahan tersebut berkaitan dengan memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres.

Baca juga: Hendak ke Sawah, Warga Kemusu Boyolali Temukan Jenazah di Sungai Serang, Korban Hilang Sejak Pagi

Video tersebut diunggah sejumlah akun.

Berikut lebih kurang isi hal yang diutarakan oknum perangkat desa tersebut dalam video : 

Entuk PKH barang og beras pendak sasi lho, angel men to kon tegak lurus ki, mbok Iyo rasah golek neko neko  entuk duet 50 ewu we neko neko PKH ne dicabut po pie  

ngomongo nggih sesuk tak cabut. entu kph ra sah go neko neko dalan alus panjenengan do ra urunan. nggih nopo inggih.

saya berusaha terbaik saya tidak minta imbal balik panjenengan. panjenegnan harus tahu. ra sah do neko neko entuk 50 ewu 100 ewu ada yang laporan. sing geting kalih kulo karo sing seneng kalih kulo akeh seh seneng, nggih nopo nggih.

entuk PKH ndadak neko neko karo sing liyo. entuk PKH pendak sasi entuk semene. iki sing dinggo balita, iki sing kanggo anak sekolah. nek panjenengan ra manut tetep tak cabut. 

Baca juga: Kronologi Bocah Usia 8 Tahun Tenggelam di Wonosegoro Boyolali, Diduga Terpeleset Batu Berlumut

(Dapat PKH beras tiap bulan kok susah suruh tegak lurus, mbok iya tidak usah cari yang tidak tidak, dapat uang 50 ibu aja neko-neko, PKH ne dicabut gimana.

Bila iua, besok saya cabut. Dapat PKH tidak usah buat hal yang tidak tidak. Jalan bagus, anda semua juga tidak urunan, iya apa iya.

Saya berusaha terbaik, saya tidak minta imbal balik anda semua. Anda semua harus tahu, tidak usah melakukan hal yang tidak tidak, dapat Rp 50 ribu, R0 100 ribu, ada yang laporan ke saya. 

Yang tidak suka sama saya dengan yang suka sama saya banyak yang suka. 

Dapat PKH, malah melakukan hal tidak-tidak ke yang lain. Dapat PKH tidap bulan , dapat segini. ini buat balita, ini buat anak sekolah. kalau anda semua tidak manut, tetap tak cabut).

TribunSolo.com berusaha untuk melakukan konfirmasi kepada pemerintah desa asal oknum perangkat desa yang ada dalam video yang viral tersebut.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved