Pemilu 2024
Anies Baswedan Sindir Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi, TKN : Demi Persatuan dan Kesatuan
Saat ini tercatat hanya Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tak masuk dalam kursi eksekutif setelah Pilpres 2019.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
"Mas Anies, Mas Anies, saya berpendapat mas anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini itu dan ini, Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa. Saya yang mengusung bapak," ucap Prabowo.
"Kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi Mas Anies, anda ke rumah saya, saya opisisi, anda terpilih," ujar Prabowo.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Tak Semua Pemilih Jokowi Beralih Dukung Prabowo, Begini Logikanya
Sementara Ganjar yang diberikan kesempatan bicara, mengaku menjadi merasa tidak enak karena Anies dan Prabowo seolah saling membuka buku lama.
"Saya jadi enggak enak hari ini. Mohon maaf. saya tidak enak karena dua kawan saya sedang menagih janji dan membuka buku lama," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, keberadaan oposisi hanya soal kepentingan.
"Soal oposisi tidak oposisi, soal kepentingan saja kok. Kapan kita bertemu, kapan kita tidak bertemu, kita akan bersikap pada posisi masing-masing, tapi yang penting pendidikan politik pada masyarakat itu lah yang akan menjadi PR besar dari partai politik agar cepat dewasa," ujarnya.
Lantas, Anies diberi kesempatan untuk kembali menyikapi tanggapan Prabowo dan Ganjar.
Baca juga: Buntut Ajak Sorak Sorai Pendukung saat Debat Capres, Gibran Kena Semprit KPU
Anies kembali menegaskan bahwa dalam proses demokrasi harus ada pemerintah dan oposisi.
Menurut Anies dua-duanya sama-sama terhormat dan ketika proses pengambilan keputusan itu dilakukan bila ada oposisi maka akan selalu ada perspektif pandangan berbeda yang membuat masyarakat bisa menilai.
"Sehingga, oposisi itu penting dan sama-sama terhormat. Sayangnya tidak semua orang tahan untuk menjadi oposisi," ucapnya.
"Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi apa yang terjadi beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbinis, tidak bisa berusaha, maka itu harus berada dalam kekuasaan. Kekuasaan lebih dari soal bisnis, keuasaan lebih dari soal uang, kukasaan soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat," ujar Anies.
Rekonsiliasi Nasional
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid lantas memberikan tanggapan terhadap penyataan Anies Baswedan soal Prabowo tak tahan jadi oposisi.
Menurut Nusron, keputusan Prabowo bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi demi rekonsiliasi nasional.
"Pak Prabowo masuk ke pemerintahan bukan karena tidak tahan oposisi, apalagi karena selama oposisi tidak bisa berbisnis. Tapi karena panggilan bangsa dan sejarah," kata Nusron kepada awak media, Rabu (13/12/2023).
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.