Pemilu 2024
Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Andi Mallarangeng Belum Lihat Videonya, Sebut Mungkin Gurauan
Andi Alfian Mallarangeng merespons pernyataan 'Ndasmu Etik' dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng merespons pernyataan 'Ndasmu Etik' dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIEXPO Kemayoran Jakarta pada 15 Desember 2023.
Menurut Andi, apa yang disampaikan Prabowo merupakan gurauan.
"Mungkin (itu) gurauan," ucapnya di acara temu kader Demokrat di Klaten, Senin (18/12/2023).
Baca juga: Proyek Yang Belum Terealisasi Jelang Akhir Tahun 2023, Gibran : Revitalisasi Alun-alun Keraton Solo
Baca juga: Imbauan Gibran buat Warga usai Ada Kasus Covid-19: Kalau Tidak Enak Badan, Tidak Usah Aktivitas Dulu
Andi mengatku belum sempat melihat video Prabowo mengucapkan itu.
Meski video tersebut telah tersebar di media sosial.
"Saya kan lagi anu, gak (belum) sempat lihat," ujar Andi.
Klarifikasi Prabowo
Sebelumnya, Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pembelaannya soal umpatan 'Ndasmu Etik' yang dia lontarkan dalam acara internal Rakornas Partai Gerindra pada Jumat (15/12/2023).
Menurut Prabowo, pernyataan itu hanya dia sampaikan dalam acara internal keluarga Gerindra saja.
Diduga, Prabowo mengungkapkan pernyataan itu untuk menyindir capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang sempat menanyakan tentang perasaan Prabowo terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) saat debat perdana Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023) lalu.
Baca juga: Hasto Pertanyakan Urgensi Prabowo Beli Senjata saat Rakyat Susah, Gerindra Ingatkan Ancaman Perang
Baca juga: Hasil Survei Lembaga Survei Australia: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Mendominasi di Pulau Jawa
"Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan," kata Prabowo saat ditemui seusai menghadiri acara relawan di Blitar, Jawa Timur pada Minggu (17/12/2023) dikutip dari Tribunnews.
Prabowo juga menilai 'Ndasmu Etik' itu wajar diucapkan.
Eks Danjen Kopassus itu mengaku dirinya adalah putra keturunan asli Banyumas, Jawa Timur, yang biasa mengucapkan hal tersebut.
Prabowo pun meminta publik tak usah membesar-besarkan ucapannya itu.
"Biasa orang Indonesia mencari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara dan itu kan bicara orang Banyumas, biasalah bicara-bicara begitu."
"Nggak usah dibesar-besarkan. Kenapa? Siapa yang suruh tanya, ha-ha-ha," jelas Prabowo.
Reaksi Tokoh Banyumas
Sementara itu, pernyataan "ndasmu etik" yang dilontarkan capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, saat Rakornas Gerindra pada Jumat (15/12/2023) kini berbuntut panjang.
Sejumlah elite politik turut berkomentar terkait pernyataan Prabowo, kini giliran tokoh masyarakat Banyumas, Jawa Tengah, bernama Asringun Marthawirya.
Dia menyampaikan kritik tajam kepada Prabowo.
Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Ganjar Menilai Debat Tidak Akan Terlalu Sulit Bagi Mahfud MD
Asringun menyebut dirinya tidak terima "ndasmu" disebut sebagai kata yang sering diucapkan oleh orang Banyumas.
Menurut Asringun, kata "ndasmu" adalah bahasa pangon (penggembala atau peternak).
Bahasa pangon punya tingkatan, dan kata "ndasmu" termasuk pada tingkatan bahasa yang sangat kasar.
“Orang yang menggembala wedhus, kambing itu. Itu pun ada tingkatannya. Kalau ndasmu itu pada tataran yang sangat kasar."
"Biasanya, bilang dengkulmu angop. Yang kedua adalagi, gundulmu. Yang ketiga, ndasmu itu. Sangat kasar," kata Asringun, dilansir WartakotaLive.com, Selasa (12/12/2023) dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: Strategi Demokrat di Pemilu 2024, Gerakkan 2 Lokomotif Partai Berbarengan untuk Kampanye : SBY & AHY
Asringun menjelaskan jika bahasa "ndasmu" biasanya digunakan dalam tataran orang-orang yang sebaya dan seumuran, atau setara dalam segala hal.
Dia pun merasa tersinggung jika "ndasmu" disebut bahasa keseharian orang Banyumas.
Itu karena pada kenyataannya kata "ndasmu" tidak bisa dikatakan sembarangan oleh orang Banyumas dalam kesehariannya.
“Dan itu bahasa orang pangon. Kalau ada ribut-ribut bahwa bahasa ndasmu itu bahasanya orang Banyumas, kesehariannya keluarga di Banyumas. Sebetulnya itu sangat menyakitkan. Kami tersinggung, bener,” ucap Asringun.
Baca juga: Jokowi Tanggapi Temuan Transaksi Janggal untuk Kampanye yang Diungkap PPATK: Pasti Ada Proses Hukum
Asringun pun mempersilakan publik untuk mengecek sendiri dalam internal keluarga orang Banyumas.
Kata "ndasmu" ini tidak akan dikatakan oleh anak kepada orang tua, atau orang tua kepada anaknya sekalipun.
Asringun menyadari orang Banyumas memang bersikap blakasuta atau blak-blakan.
Namun, orang Banyumas juga tahu tentang tata kram sehingga tidak akan menggunakan kata "ndasmu" tersebut secara sembarangan.
“Orang Banyumas memang blakasuta, tapi mereka juga tahu tata krama. Tahu unggah-ungguh, dan pasti pakewuh banget kalau bilang ndasmu,” kata Asringun.
Menurut Asringun, "ndasmu" hanya terucap ketika sudah jengkel luar biasa.
“Kemarahan yang sangat luar biasa. Itu baru terucap. Saya yakin warga Banyumas dalam hal ini sepakat bahwa ndasmu bukan bahasa keseharian orang-orang Banyumas."
"Sekali lagi, saya sangat tersinggung, kalau ndasmu itu dikatakan bahasa keseharian keluarga di Banyumas,”katanya.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.