Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tak Bahaya, Begini Proses Tes BERA Bagi Anak yang Diduga Tuli di RS JIH Solo

Anak yang diduga mengalami tuli dapat terlihat dari hasil tes Otoacoustic Emissions (OAE) yang dinyatakan tidak lulus hingga tiga kali.

|
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
DOK. RS JIH SOLO
RS JIH Solo yang beralamat di Jalan Adi Sucipto No.118, Jajar, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Orang tua tidak perlu khawatir untuk melakukan tes Brainstem Evoked Response Auditory (BERA), saat sang buah hati diduga mengalami tuli.

Anak yang diduga mengalami tuli dapat terlihat dari hasil tes Otoacoustic Emissions (OAE) yang dinyatakan tidak lulus hingga tiga kali.

Selain itu, anak yang mengalami terlambat bicara pada tumbuh kembangnya, maka patut dicurigai dan orang tua disarankan untuk memeriksakan buah hati ke dokter THT.

Baca juga: Berikan Layanan Terbaik, RS JIH Solo Lakukan Pemeriksaan Dini Tes Pendengaran pada Bayi Baru Lahir

Dokter Spesialis THT RS JIH Solo, dr. Dimas Adi Nugroho, Sp, THT-KL mengatakan, tes BERA tersebut tidak berbahaya bagi anak berapapun usianya.

"Jadi bayi yang baru lahir sebenarnya sudah bisa dilakukan tes BERA, hanya secara biaya lebih mahal daripada pemeriksaan OAE," ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (12/12/2023).

"Hasil tes BERA ini lebih akurat untuk mendiagnosis anak mengalami gangguan pendengaran atau tidak, tes BERA ini digunakan untuk menegakkan anak mengalami gangguan pendengaran atau tidak," terangnya.

Lanjutnya, tes BERA ini biasanya dilakukan saat bayi atau anak dalam kondisi tertidur. Dokter akan memberikan obat tidur agar anak tidur pulas dan tidak terbangun saat pemeriksaan.

Baca juga: 5 Penyakit Rentan Menyerang Anak Saat Musim Liburan, Dokter RS JIH Solo Beri Saran Ini

Lalu, akan dipasang elektroda berupa stiker kecil yang ditempelkan di sekitar dahi dan telinga. prosedur pemeriksaan akan memakai waktu sekitar 1 jam

Setelah itu, akan langsung keluar hasil tes BERA berupa grafik.

Dan disitu dapat diketahui penyebab anak mengalami gangguan pendengaran yang akan dijelaskan langsung oleh Dokter Spesialis THT RS JIH Solo.

"Nah itu nanti untuk merekam arus listrik, dari saraf telinganya, rumah siput sampai ke batang otak, itu nanti keluarnya berupa grafik seperti EKG tapi lebih kecil dan lebih rumit biasanya," terangnya. (*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved