Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Mitos Batu Berbentuk Yoni di Masjid Bani Adam Boyolali, Ada Penunggu Gaib yang Suka Adzan 

Mitos tentang batu di Masjid Bani Adam, konon ada penunggu gaib yang suka Adzan. Namun, yang mendengar malah warga di luar desa.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa
Batu yang menyerupai sebuah Yoni berada di pojokan masjid Bani Adam, Dukuh/Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebuah Batu yang menyerupai sebuah Yoni berada di pojokan masjid Bani Adam, Dukuh/Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali.

Batu berlubang tengah berbentuk persegi itu pada bagian tepinya berlubang dan bergelombang.

Bentuk itu yang diyakini warga sebagai bekas telapak kaki Bima atau Wekudara, putra sang Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti.

Selain menjadi cikal-bakal sebuah nama, batu itu juga memiliki kisah misteri di luar nalar manusia.

Batu yang sebagian tertanam itu semula berada di tengah-tengah kebun warga.

"Dulu di Utara masjid ini. Masih ada dua petak kebun kalau dari masjid ini," kata Prapto Salimun (70) warga setempat saat berbincang dengan TribunSolo.com, Minggu (7/1/2024).

Namun secara mengejutkan, batu itu dengan sendirinya pindah ke pojokan masjid dan berada di tepi jalan kampung.

Pindahnya batu itu tak ada warga yang mengetahui.

"Pindahnya diperkirakan malam hari. Sebab, pas pagi-pagi batu sudah ada di lokasi ini," tuturnya.

Pindahnya batu ini terjadi sudah puluhan tahun lalu.

Baca juga: Mitos Larangan Tanam Kacang di Desa Karangnongko, Ternyata Terkait Kisah Putri Keraton Salembi

Dia pun tak ingat lagi tahun berapa peristiwa mengejutkan ini.

Selain pindah dengan sendirinya, batu ini juga ada penunggu ghaibnya.

Sosok penunggu ghaib ini bernama Raden Mas Tumenggung Danu Bimo Kawari.

Sang penunggu ghaib ini juga terkadang melakukan adzan di masjid ini.

Hanya saja, tak semua warga sekitar bisa mendengarkan suara adzan dari sosok ghaib tersebut.

Warga di lokasi yang cukup jauh dari masjid yang terkadang mendengar suara adzannya.

Dia pun pernah membuktikan sendiri dengan pergi ke luar desa untuk mendengarkan langsung adzan tersebut.

"Adzannya bagus. Suaranya bagus, lagunya juga bagus. Biasanya adzan untuk salat tahajud," katanya.

Iya sebagian masjid di Boyolali memang biasa mengumandankan adzan untuk salat tahajud. 

Itu juga yang dilakukan " Raden Mas Tumenggung Danu Bimo Kawari". (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved