Insiden Konvoi PDIP di Boyolali
Respons Puan & Megawati soal Penganiayaan Simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani turut menyoroti kasus penganiayaan simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani turut menyoroti kasus penganiayaan yang dilakukan oknum TNI terhadap simpatisan pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD di kawasan Kabupaten Boyolali.
Kasus tersebut, untuk diketahui, terjadi pada 30 Desember 2023.
Denpom IV/4 Surakarta turut tangan menyelidiki dan mendalami kasus tersebut.
Saat ini, ada lebih kurang 6 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Jelang Debat Cawapres 21 Januari Mendatang, Gibran Ngaku Sudah Siap Hadapi Kontestan Lain
Puan meminta Bupati Boyolali, M Said Hidayat untuk mengawal kasus tersebut.
"Saya minta ke pak bupati, agar proses hukum tetap ditindaklanjuti," kata Puan saat kunjungan kerja ke Boyolali, Kamis (11/1/2024).
Dengan begitu kata Puan, proses hukum kasus tersebut berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Selain ke Bupati, pihaknya juga meminta Ketua DPRD dan Pengurus DPC mengawal kasus ini sampai tuntas.
"Untuk bisa mengawal kasus ini," pungkasnya.
Disorot Megawati
Ada pun Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberi perhatian terhadap kasus penganiayaan simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali oleh oknum TNI.
Menurut Megawati, aparat keamanan seharusnya bisa memahami perilaku masyarakat dan tidak main hakim sendiri ketika menghadapi perselisihan.
"Yang salah tuh siapa sih ketika Kasus Boyolali? Saya mikir sebenarnya apa yang ada dalam hati dan pikiran," kata Megawati dalam pidato politik peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (10/1/2024) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Pemilu 2024, PDIP Optimis Jawa Tengah Masih Kandang Banteng: Kami Solid
Megawati menegaskan aksi penganiayaan bukan solusi atas persoalan tersebut.
"Kayak enggak tahu aja anak muda sekarang, senang banget pakai breng-breng itu lho. Knalpotnya dicopot," ujar dia.
"Kan itu sebenarnya menunjukkan namanya anak muda mau sok jagoan, tapi saya bilang kok enak men yo. Sampai bonyok itu yang saya lihat dipukuli,".
"Terus saya sampai mikir gini. Yang melakukan itu orang tuanya sopo? Kepada rakyat kayak gitu? Orang tuanya itu di mana sih? Apa bukan rakyat? Rakyat lah," sambungnya.
Kata Panglima TNI
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah memerintahkan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak untuk menangani kasus penganiayaan simpatisan Ganjar - Mahfud oleh oknum TNI.
Itu karena kasus tersebut menjadi ranah KSAD.
"Saya rasa itu ranahnya Bapak KSAD ya," kata dia di Gedung Promoter Mapolda Metro Jaya Jakarta pada Minggu (31/12/2023) dikutip dari Tribunnews.
"Bapak KSAD sudah memerintahkan unsur satuan terkaitnya untuk menangani masalah itu," imbuhnya.
Baca juga: Maruf Amin & Megawati Pose 3 Jari di HUT PDIP, Puan Sebut Merah Total, Maruf Tegas Tetap Netral
Agus juga mengatakan Komadan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo telah melakukan langkah-langkah terkait kasus tersebut.
Salah satunya, adalah memberikan santunan kepada para korban.
"Jadi itu, Dandim sudah memberikan pernyataan ya tentang kejadian yang di Boyolali itu," kata Agus.
"Kemudian Dandim juga sudah melakukan langkah-langkah, memberikan santunan dan lain sebagainya," imbuhnya.
(*)
Penganiayaan Simpatisan Ganjar oleh Oknum TNI Boyolali, Korban Sebut Musibah, Harap Segera Selesai |
![]() |
---|
Kondisi Slamet Andono, Relawan Ganjar-Mahfud Korban Penganiayaan Oknum TNI Boyolali, Sudah Membaik |
![]() |
---|
Kata Komandan Denpom Surakarta soal Peluang Penambahan Tersangka Kasus Penganiayaan Simpatisan PDIP |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : 18 Saksi Diperiksa Dalam Kasus Penganiayaan Simpatisan PDIP di Boyolali |
![]() |
---|
Puan Bantah Megawati Dukung Penggunaan Knalpot Brong Gegara Bela Simpatisan Ganjar di Boyolali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.