Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Insiden Konvoi PDIP di Boyolali

Respons Puan & Megawati soal Penganiayaan Simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani turut menyoroti kasus penganiayaan simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Tangkapan Layar X
Pengeroyokan oleh oknum TNI di depan Markas Yonif 408 /Sbh Kompi B Boyolali, jalan Perintis Kemerdekaan pada Sabtu (30/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani turut menyoroti kasus penganiayaan yang dilakukan oknum TNI terhadap simpatisan pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD di kawasan Kabupaten Boyolali.

Kasus tersebut, untuk diketahui, terjadi pada 30 Desember 2023. 

Denpom IV/4 Surakarta turut tangan menyelidiki dan mendalami kasus tersebut. 

Saat ini, ada lebih kurang 6 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Baca juga: Jelang Debat Cawapres 21 Januari Mendatang, Gibran Ngaku Sudah Siap Hadapi Kontestan Lain

Puan meminta Bupati Boyolali, M Said Hidayat untuk mengawal kasus tersebut. 

"Saya minta ke pak bupati, agar proses hukum tetap ditindaklanjuti," kata Puan saat kunjungan kerja ke Boyolali, Kamis (11/1/2024).

Dengan begitu kata Puan, proses hukum kasus tersebut berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Selain ke Bupati, pihaknya juga meminta Ketua DPRD dan Pengurus DPC mengawal kasus ini sampai tuntas.

"Untuk bisa mengawal kasus ini," pungkasnya.

Disorot Megawati

Ada pun Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberi perhatian terhadap kasus penganiayaan simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali oleh oknum TNI

Menurut Megawati, aparat keamanan seharusnya bisa memahami perilaku masyarakat dan tidak main hakim sendiri ketika menghadapi perselisihan.

"Yang salah tuh siapa sih ketika Kasus Boyolali? Saya mikir sebenarnya apa yang ada dalam hati dan pikiran," kata Megawati dalam pidato politik peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (10/1/2024) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pemilu 2024, PDIP Optimis Jawa Tengah Masih Kandang Banteng: Kami Solid

Megawati menegaskan aksi penganiayaan bukan solusi atas persoalan tersebut. 

"Kayak enggak tahu aja anak muda sekarang, senang banget pakai breng-breng itu lho. Knalpotnya dicopot," ujar dia. 

"Kan itu sebenarnya menunjukkan namanya anak muda mau sok jagoan, tapi saya bilang kok enak men yo. Sampai bonyok itu yang saya lihat dipukuli,".

"Terus saya sampai mikir gini. Yang melakukan itu orang tuanya sopo? Kepada rakyat kayak gitu? Orang tuanya itu di mana sih? Apa bukan rakyat? Rakyat lah," sambungnya.

Kata Panglima TNI

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah memerintahkan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak untuk menangani kasus penganiayaan simpatisan Ganjar - Mahfud oleh oknum TNI

Itu karena kasus tersebut menjadi ranah KSAD. 

"Saya rasa itu ranahnya Bapak KSAD ya," kata dia di Gedung Promoter Mapolda Metro Jaya Jakarta pada Minggu (31/12/2023) dikutip dari Tribunnews.

"Bapak KSAD sudah memerintahkan unsur satuan terkaitnya untuk menangani masalah itu," imbuhnya. 

Baca juga: Maruf Amin & Megawati Pose 3 Jari di HUT PDIP, Puan Sebut Merah Total, Maruf Tegas Tetap Netral

Agus juga mengatakan Komadan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo telah melakukan langkah-langkah terkait kasus tersebut. 

Salah satunya, adalah memberikan santunan kepada para korban.

"Jadi itu, Dandim sudah memberikan pernyataan ya tentang kejadian yang di Boyolali itu," kata Agus.

"Kemudian Dandim juga sudah melakukan langkah-langkah, memberikan santunan dan lain sebagainya," imbuhnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved