Puan Bantah Megawati Dukung Penggunaan Knalpot Brong Gegara Bela Simpatisan Ganjar di Boyolali

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sejumlah simpatisan Ganjar-Mahfud menjadi korban penganiayaan oknum TNI di Boyolali, akhir tahun lalu.

Penganiayaan itu terjadi di depan asrama Kompi Yonif 408 Boyolali.

Penganiayaan terhadap simpatisan itu terjadi saat calon presiden (Capres) 03, Ganjar Pranowo melakukan safari politik di Boyolali.

Kasus itu mendapatkan sorotan langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Dalam pidatonya, Megawati seakan mendukung penggunaan knalpot brong karena mewajarkan anak muda menggunakan knalpot tersebut..

Adapun knalpot brong yang digunakan simpatisan Ganjar-Mahfud inilah yang diduga sebagai pemicu kasus tersebut.

Baca juga: Isu Pemakzulan Jokowi Gegara Cawe-Cawe Pilpres, Gibran Beri Respons Singkat : Warga yang Menilai

Baca juga: Respons Puan & Megawati soal Penganiayaan Simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali

Pihak TNI menyebut simpatisan Ganjar-Mahfud berulang-ulang menggeber sepeda motor berknalpot brong di depan asrama tentara.

Namun menurut Puan, pidato Mega itu bukan untuk mendukung penggunaan knalpot brong.

"Ya kita sama-sama menjaga, kemudian membatasi. Sehingga terjadi saling menghormati," kata Puan, Kamis (11/1/2024).

Puan mengimbau agar simpatisan jangan sampai mengganggu pihak lain.

Sedangkan pihak yang merasa terganggu dengan knalpot brong, jangan sampai melakukan tindakan yang tak seharusnya dilakukan seperti penganiayaan.

Kampanye terbuka baru dimulai pada 21 Januari nanti.

Untuk itu, Puan mengimbau semua pihak saling membatasi diri dan saling menghargai.