Ada Hama Tikus, 15 Hektare Persawahan di Klaten Terdampak, Upaya Gropyokan Terus Dilakukan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebanyak 15 hektare persawahan di Kabupaten Klaten terdampak hama tikus, Sabtu (13/1/2024).

Kepala Bidang Tanaman Holtikultura dan Perkebunan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Lilik Nugraharja mengatakan sawah yang tercatat terdampak ada 15 hektar per Januari ini.

"Di (wilayah) Klaten sisi timur, Juwiring, Cawas, dan Wonosari," ujar Lilik.

Para petani pun, lalu menggerakkan upaya gropyokan tikus secara bersama-sama.

Gropyokan tikus yaitu mencari tikus di lubang-lubang yang menjadi tempat persembunyian.

Baca juga: Kebakaran Kandang di Wonosari Klaten, Damkar Harus Lokalisir, Ada Kendala Akses di Tengah Persawahan

Upaya tersebut dikatakan Lilik ramah lingkungan, karena dapat efektif mencari tikus bila dilakukan bersamaan.

"Gropyokan terus, hampir setiap hari ada. Tapi tempatnya berpindah-pindah," ungkapnya.

Di wilayah Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Babinsa Desa Bentangan Koramil 22 Wonosari Kodim 0723/Klaten, Sertu Agus Triyono turut bersama petani melakukan gropyokan tikus.

Kegiatan ini dilakukan dengan alat sederhana, seperti ember, cangkul, gembusan belerang, tongkat, jaring, karung, serta sabit.

"Alhamdulillah gropyokan tikus kali ini memperoleh tikus sekitar 310 ekor," kata Agus melalui rilis Kodim Klaten.

Dengan tangkapan tersebut, ia berharap agar petani bisa bernafas lega sementara waktu atas tertangkapnya tikus yang merusak sawah pertanian warga. (*)