Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Sisi Lain Persiapan Pemilu 2024, Segini Upah Petugas Pelipat Surat Suara di Solo

Surat suara yang telah diterima oleh KPU Solo mulai disortir dan dilipat sejak 11 Januari 2024 lalu di tiga tempat berbeda.

TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Proses sortir lipat di Dalem Joyokusuman Sabtu (13/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - KPU Kota Solo melaksanakan sortir lipat untuk surat surat suara Pilpres dan DPD RI mulai 11-18 Januari 2024.

Proses ini dilakukan di tiga tempat di antaranya Dalem Joyokusuman, Jalan Jagalan 18 Banjarsari, dan Kantor KPU Kota Surakarta.

Warga Kratonan, Budi Sofie menjadi salah satu tenaga pada sortir lipat di Dalem Joyokusuman. Ia memperkirakan bisa meraup uang hingga Rp 2 juta sampai proses sortir dan lipat berakhir.

“Kalau Pilpres Rp 150 per lembar. DPD RI Rp 175. Ya kira-kira sekitar 200 ribuan (sehari). (Sampai selesai) 1,8-2 jutaan,” terangnya saat ditemui Sabtu (13/1/2024).

Baca juga: APK Menempel di Pohon Masih Banyak Ditemui Bawaslu Sukoharjo: Dipasang dengan Dipaku

Menurutnya, pekerjaan ini bisa membantunya mendapatkan penghasilan tambahan. Sebagai sopir yang upahnya tidak menentu penghasilan dari sortir lipat bisa digunakan untuk menyambung hidup.

“Ya lumayan dari pada di rumah. Saya kerja sopir mengambil di Jakarta dikirim ke dealer,” jelasnya.

Ia sendiri sudah menjadi tenaga sortir lipat mulai tahun 2004 saat Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden. Perbedaan sortir dan lipat menurutnya hanya pada koordinasi.

“Saya dari pelipatan SBY jadi presiden pertama kali udah melipat sampai sekarang. Setiap pelipatan ada peraturan yang berubah. Kalau dulu dikoordinasi PPK Kecamatan, sekarang KPU Kota,” terangnya.

Baca juga: 950 dari 777.161 Surat Suara DPR RI di Sragen Rusak, Kebanyakan karena Sobek & Terdapat Bekas Tinta

Mereka dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok berbagai tugas mulai dari membuka kotak, sortir, melipat, hingga memasukkannya kembali ke dalam kotak.

“Satu grup ada 3-4 orang. Satu buka sortir, satu nglipat, satu ngareti. Kemarin 3 kotak sekitar 6 ribu surat suara,” jelasnya.

Ia pun menemui beberapa surat suara rusak. Di antaranya ditandai dengan bercak tinta yang membuat surat suara tidak sah.

“Banyak (yang rusak). Di bawah 5 persen. Cetakannya ada titiknya. Nanti dikira udah ditandai,” terangnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved