Pemilu 2024
Syarat Pengajuan Kampanye Terbuka di Wonogiri, Ada Klausul Tidak Menggunakan Knalpot Brong
Klausul tersebut wajib dipenuhi oleh pihak yang mengajukan kegiatan keramaian dan kampanye terbuka.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Masa kampanye terbuka dimulai pada 21 Januari hingga 10 Februari.
Ada persyaratan khusus dari Polres Wonogiri untuk parpol peserta Pemilu 2024.
Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan syarat khusus itu yakni adanya surat pernyataan tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye terbuka.
"Kami sudah berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu dan seluruh ketua partai tingkat kabupaten berkaitan pengajuan izin kegiatan. Yakni dengan menyertakan surat pernyataan resmi tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye terbuka," kata Kapolres.
Menurut Kapolres, klausul tersebut wajib dipenuhi oleh pihak yang mengajukan kegiatan keramaian dan kampanye terbuka.
Pasalnya selain meresahkan masyarakat, knalpot brong menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik.
Pihaknya berharap para simpatisan dan tim sukses dari seluruh partai politik dan bakal calon untuk ikut mendukung zero knalpot brong.
Baca juga: ASN di Wonogiri Bakar Diri, Diduga Karena Depresi, Meninggal Usai Dirawat di RS
Baca juga: Mediasi Masalah di Desa Ketos Wonogiri Deadlock, Pelayanan Masih Dilakukan di Kecamatan Paranggupito
Tujuannya agar tidak ada suara knalpot brong saat pelaksanaan kampanye terbuka, sehingga dapat menjaga situasi Pemilu damai dan kondusif.
"Dalam klausul pengajuan kegiatan keramaian salah satunya larangan penggunaan knalpot brong. Harapannya mereka (peserta) betul-betul mengikuti aturan tertib knalpot brong," kata dia.
Apabila masih ada pihak yang nekat menggunakan knalpot brong saat kampanye terbuka, Polisi akan berkoordinasi dengan Bawaslu untuk melakukan penindakan agar tidak terulang di kegiatan selanjutnya.
Tindakan yang dilakukan adalah mendokumentasikan pihak yang masih nekat menggunakan knalpot brong, agar bisa melakukan penyelidikan setelah kampanye terbuka selesai.
"Ini berkaitan dengan psikologi massa, ketika massa sudah berkumpul lalu kita lakukan secara penegasan, justru tidak tertib dan timbul keributan atau kericuhan," pungkasnya.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.