Pemilu 2024

Maruarar Sirait Keluar dari PDIP, Bakal Dukung Prabowo-Gibran? Ini Kata Wakil Ketua TKN

Adapun alasan Maruarar Sirait keluar dari PDIP karena ingin ikut langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Instagram @maruararsirait
Maruarar Sirait bersama Presiden Jokowi. Terkini, Maruarar telah secara resmi keluar dari PDIP. Maruarar mengaku keluar dari PDIP demi mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Meutya Hafid, memberikan tanggapan soal keluarnya politikus senior Maruarar Sirait dari PDIP.

Adapun alasan Maruarar Sirait keluar dari PDIP karena ingin ikut langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meutya lantas memprediksi arah dukungan Maruarar Sirait di Pilpres 2024 itu setelah hengkang dari PDIP.

Baca juga: Politisi Maruarar Sirait Resmi Hengkang dari Partai, DPP PDIP: Kami Hormati Keputusannya

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu tidak secara tegas menyatakan apakah Maruarar akan gabung ke TKN Prabowo-Gibran atau tidak.

"Kan kalau gitu sinyalnya udah clear ya. Ke arah dukungannya tapi apakah akan masuk secara resmi di TKN kita belum tahu, nanti kita akan lihat," kata Meutya kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Meutya pun mengaku tidak tahu soal apakah ada komunikasi antara Maruarar dan Presiden Jokowi sebelum memutuskan keluar dari PDIP.

Dia menduga Maruarar semestinya sudah meminta arahan dari Jokowi.

Baca juga: Beda Tafsir Aturan Cuti Kampanye, Gibran Cuti Hingga 3 Hari Seminggu Langgar Aturan?

"Enggak sih. Wajar kan beliau memang terbuka menyampaikan akan mengikuti Jokowi, pasti minta arahan Pak Jokowi," ungkap Meutya.

Terkait peluang mantan politikus PDIP itu akan gabung ke kubu Prabowo-Gibran, Meutya memilih santai.

Ia menyebut TKN Prabowo-Gibran saat ini terbuka untuk siapapun bergabung, termasuk Maruarar.

"Pada prinsipnya kita (TKN) terbuka aja. Seperti apa, setahu saya belum. Pasti TKN terbuka," kata Meutya dia.

Namun, Ketua Komisi I DPR RI itu belum dapat memastikan apakah sudah ada komunikasi resmi antara Maruarar dengan TKN Prabowo-Gibran.

Baca juga: Sempat Dirawat di RS PKU Solo, Satu Pelajar yang Alami Laka Tunggal di Sukoharjo Meninggal

Dia hanya memuji sosok Maruarar yang disebutnya politisi muda aktif dan kerap memberikan pembinaan kepada anak muda.

"Kalau komunikasi resmi sih saya rasa belum ada. Sekali lagi TKN terbuka. Apalagi beliau tokoh pemuda sangat aktif dan giat berdiskusi dan membina anak muda," tutur dia.

Tak hanya itu, Meutya juga turut menanggapi kemungkinan Maruarar akan berlabuh ke partainya bernaung dalam hal ini Golkar.

Meutya menyatakan, dirinya justru mendengar kalau Maruarar akan ke partai lain, tetapi bukan tidak mungkin Golkar akan terbuka untuk politikus asal Medan itu.

Baca juga: Isu Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Bersatu di Pilpres Mencuat, Budiman: Bagai Minyak dan Air

"Saya dengar mungkin ke tempat lain. Tapi baru dengar-dengar ajah. Tapi Golkar terbuka saja. Kita senang saja. Saya mengenal bang Ara juga ya, mungkin ke Golkar, mungkin juga tempat lain," tukas dia.

Sebelumnya, Politikus senior, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara mengatakan, dirinya akan mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini disampaikan Ara seusai menyatakan mundur dari PDI Perjuangan (PDIP).

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Sebab, dia menyebut bahwa saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.

Baca juga: Cerita Caleg DPRD Solo Pilih Ziarah ke Makam Ki Gedhe Solo Jelang Pemilu : Kulonuwun Pada Leluhur

"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.

Ara pun mencotohkan beberapa langkah Jokowi membasmi radikalisme hingga berjuang membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport.

"Beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota adanya pemerataan," tuturnya.

"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ungkap Ara menambahkan.

Dia menuturkan, dirinya bertemu langsung dengan Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto di Kantor DPP PDIP saat berpamitan.

"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," ungkap Ara.

Ara pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," ucap Ara.

Ara mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.

"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ungkapnya.

Hanya saja, Ara tak memberikan jawaban mengenai langkah politik selanjutnya bergabung dengan partai apa.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved