Lika liku Kuliner Sate Anjing di Solo
Belum Ada Bukti Konsumsi Daging Anjing Tularkan Penyakit, Pedagang Tak Ingin Dilarang Berjualan
Para pedagang daging anjing di Solo yakin daging yang mereka jual aman. Sebab, belum ada temuan kasus selama mereka berjualan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa olahan daging anjing dapat menularkan penyakit berbahaya.
Padahal, ini menjadi dasar adanya gerakan pelarangan konsumsi daging anjing.
Koordinator Paguyuban Kuliner Guk-Guk Solo Bersatu, Agus Triyono menjelaskan pihaknya sudah berkali-kali didatangi petugas untuk diambil sampel.
Sejauh ini belum pernah ditemukan penyakit berbahaya yang terkandung dalam daging yang dijualnya.
Berdasarkan itu, mereka tidak ingin dilarang untuk berjualan.
“15 tahun terakhir saya di datangi sama dinas peternakan dari Kulonprogo, Semarang, Solo sendiri. Setiap kali datang ke sini minta sampel otak sama daging. Selanjutnya setelah saya berikan ke dinas,” jelasnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (20/1/2024).
Selama ini belum pernah ada laporan yang sampai kepadanya.
Dengan demikian pihak dinas juga belum menemukan adanya resiko penyakit yang terkanding dalam sampel.
Baca juga: Minta Bertemu Aktivis Hewan, Pedagang Daging Anjing Ajak Cari Solusi Terbaik
“Nanti sewaktu-waktu ditemukan penyakit saya diberi tahu. Tapi 15 tahun terakhir, setengah tahun yang lalu minta 100 spec sampel darahnya. Hampir tiap tahun minta sampel darah, otak, daging. Tapi belum ada laporan hasil dari penelitian itu,” ungkapnya.
Selain itu, para pelanggannya juga mengaku tidak pernah mengeluhkan apa pun setelah mengkonsumsi daging anjing yang diolahnya.
Ia sendiri menggeluti bisnis ini selama 25 tahun.
“Kalau menimbulkan penyakit kan didatangi terus. Ternyata yang mengkonsumsi daging anjing komplain menimbulkan penyakit kan belum ada. Selama ini 25 tahun nggak ada komplain,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Solo, Eko Nugroho Isbandijarso menjelaskan pihaknya telah melakukan pengawasan dengan mengecek beberapa sampel olahan daging anjing yang ada di Solo. Sejauh ini belum ada yang ditemukan positif rabies.
“Kita juga mengadakan pemeriksaan mengenai kemungkinan adanya rabies. Kami mendampingi untuk mengambil sampel. Sejauh ini Surakarta sendiri masih negatif,” terangnya.
Saat ini pihaknya menggencarkan vaksinasi untuk mencegah penularan rabies.
“Lebih ke pencegahan hewan hidupnya dengan vaksinasi,” tuturnya. (*)
Penjualan Daging Anjing Jadi PR Kota Solo, Gibran Enggan Buat Larangan Lalui Perda Karena Hal Ini |
![]() |
---|
Gibran Tegaskan Surat Edaran Larang Jual Daging Anjing Terbit Gegara Desakan Warga Solo |
![]() |
---|
Penjual Daging Anjing di Solo Minta Bantuan Modal, Gibran Akui Bakal Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Solusi Gibran untuk Pedagang Daging Anjing di Solo: Kasih Modal, Diminta Beralih ke Komoditas Lain |
![]() |
---|
Curhat Pedagang Olahan Daging Anjing di Solo Raya, Penghasilan Kini Seret Sampai Anak Di-bully |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.