Berita Sragen
Kain Tenun Sambirejo Sragen : Dari Perbukitan Desa Musuk Dipasarkan Hingga Timur Tengah
Dari teras rumah di daerah perbukitan Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen inilah diproduksi kain tenun yang akan dikirim ke timur tengah
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dari teras rumah di daerah perbukitan Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen inilah diproduksi kain tenun yang akan dikirim ke negara-negara Timur Tengah.
Produksi kain tenunnya masih menggunakan alat tradisional yang bahkan sudah termakan usia.
Pembuat kain tersebut adalah Muhamad Nasir (38).
Nasir, begitu panggilan akrabnya, memulai proses menenun dengan memintal benang.
Benang dipintal dengan menggunakan alat sederhana dengan memanfaatkan bambu yang dibentuk seperti roda, yang diputar dengan menggunakan pelek sepeda bekas.
Baca juga: Ketika Para Guru di Sragen Gelar Pameran Lukisan, Karyanya Tak Kalah dari Seniman Profesional
Lalu, dipasang dasaran helaian benang memanjang yang dipasang satu per satu ke dalam alat tenun.
Proses menenun dimulai.
Dimana kaki Nasir menginjak pedal yang menarik alat gun berisi pintalan benang ke kiri lalu balik ke kanan.
Nasir yang sudah mahir pun tidak membutuhkan waktu lama hingga motif kain tenun tersebut terlihat.
Jika sudah jadi, satu potong kain tenun buatan Nasir memiliki panjang 4 meter dan lebar 60 cm.
Kepada TribunSolo.com, Nasir menceritakan ia belajar menenun sejak tahun 2008.
Pria yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat itu awalnya bekerja di salah satu pabrik yang ada di Kota Solo.
Lalu, pada tahun 2018, ia memutuskan untuk menenun sendiri di rumah.
Baca juga: Bakul Cilok Keliling Gadaikan 14 Mobil Rental Milik Warga Sragen dan Ngawi, Dibekuk di Kota Parepare
Alat tenun dan bahan bakunya, Nasir bawa dari pabrik tersebut.
Setelah jadi, kain hasil tenunan tersebut juga akan dikirim ke pabrik.
"Kalau menenun sendiri sejarahnya sudah lama, pabrik tenun yang di Solo itu sudah ada sejak tahun 1950," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/1/2024).
"Hasil tenunan dipasarkan ke daerah Timur Tengah, juga ada yang lokalan," tambahnya.
Menurutnya, satu lembar kain tenun yang dipasarkan di dalam negeri harganya antara Rp 250 ribu hingga Rp 600 ribu.

Jika dipasarkan keluar negeri, mungkin harga kain tenunnya bisa lebih dari itu.
Ternyata, meski dikerjakan secara tradisional, menurut Nasir permintaan kain tenunnya tidak pernah surut meski dihantam pandemi Covid-19.
Dimana, selama pandemi, Nasir masih menerima orderan.
"Jika sepi minimal 1 orang diminta membuat 5 potong, sekarang alhamdulillah sedang ramai, satu minggu ditarget bisa menyelesaikan 1 kodi," jelas dia.
"Pas pandemi masih berjalan lancar, masa pandemi tidak berpengaruh," sambungnya.
Baca juga: Total 2.710 APK Dicopoti Bawaslu Sragen, Dipasang di Pohon dan Tiang Listrik
Untuk mengerjakan satu helai kain tenun, Nasir akan digaji rentang Rp75.000 hingga Rp 80.000 tergantung kualitas kainnya.
Biasanya, dalam satu hari, jika fokus, Nasir bisa menenun lebih dari 1 potong kain.
Selain itu, Nasir juga menyalurkan kemampuan menenunnya kepada warga sekitar tempat tinggalnya.
Kini ada 4 orang di sekitar rumahnya yang juga ikut menenun.
Selain itu, ada 2 orang warga Kabupaten Karanganyar yang juga mendapatkan penghasilan dari menenun.
"Alasan alat tenunnya saya bawa pulang, ingin mengajari teman-teman atau tetangga untuk menenun, bisa meningkatkan ekonomi lingkungan sekitar, saya ajari," pungkasnya.
(*)
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Sosok KA, Pak Ogah di Sragen yang Diamankan Polisi, Disebut Suka Memaksa Minta uang |
![]() |
---|
Viral Perempuan Naik Motor Lawan Arah dan Tak Pakai Helm di Sragen, Polisi Sebut Ada Faktor Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.