Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Pedagang Sajian Daging Anjing Soloraya : Pedagang Disuruh Tutup, Tanpa Memberikan Solusi

Pedagang sajian daging guguk (anjing) dari Soloraya berkumpul di dekat lapangan yang berada di wilayah Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Para pedagang olahan daging anjing asal Soloraya datangi wilayah Wonosari, Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Puluhan pedagang sajian daging guguk (anjing) dari Soloraya berkumpul di dekat lapangan yang berada di wilayah Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (22/1/2023).

Perwakilan paguyuban guguk asal Sukoharjo, Danny Kristiawan mengatakan di lokasi mereka berkumpul merupakan wilayah yang sebelumnya disebut-sebut sebagai tempat mengambil hewan.

"Soalnya kemarin (truk hewan), turun di pinggir-pinggir sini, dari Jawa Barat turun ke sini," ujar Danny.

Dalam kesempatan ini, ia bersama para pedagang lain mengeluhkan dampak dari kejadian truk pengangkut anjing di wilayah Semarang beberapa waktu lalu.

"Hari ini kami minta keadilan, bagi pedagang guguk. Minta solusi," ungkapnya.

Baca juga: Jagal Anjing Solo Ungkap Cara Sembelih Anjing, Tidak Dipukul Sampai Mati, Sebut Tetap Dipotong

Mereka menganggap komunitas para pecinta binatang memaksakan kehendak secara sepihak, dengan mengatakan daging guguk tidak bisa dimakan.

"Para pedangan (sajian guguk) se-Soloraya ini banyak sekali," ucap dia.

"Pedagang disuruh tutup, tanpa memberikan solusi," tambahnya.

Ditambah, dengan kejadian di Semarang beberapa waktu sebelumnya.

Membuat para pedagang libur.

"Dari sana suplainya itu masuk sini tidak ada sama sekali," kata Danny.

Baca juga: Curhat Pedagang Daging Anjing di Solo, Tak Mau Beralih: Sudah Tiga Generasi 

Membuat para dagang hanya memanfaatkan penjual lokalan, yang bila tidak ada stok mereka libur.

Dani menceritakan, sebelum adanya para komunitas para pedagang telah ada terlebih dahulu.

Para komunitas menyatakan bila hewan anjing tidak bisa dikonsumsi, memakan dagingnya membuat penyakit.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved