Pemilu 2024
Ahok Serang Jokowi-Gibran, Pengamat Ingatkan Risiko Blunder : Justru Bisa Gerus Suara Ganjar-Mahfud
Tampak dalam video viral di TikTok itu, Ahok melakukan tanya jawab dengan seorang ibu atau oma yang berusia 82 tahun.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Ahok mengatakan, soal insting politik Megawati memang sudah mengampuni sejak awal.
Namun terkait dengan pemilihan presiden, Ahok memiliki alasan lain mengapa dirinya tidak memilih Prabowo.
Baca juga: Kampanye Terbuka Ganjar-Mahfud di Solo, Bakal Hadirkan Anak Wiji Thukul, Aktivis Korban Penculikan
“Kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat, kita tidak mau pilih orang yang emosional, kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sembari menunjukkan kekhawatirannya apabila nantinya Gibran yang naik menjadi presiden.
Menyela percakapan Ahok, oma menjawab bahwa justru apabila Gibran Rakabuming Raka yang nantinya menjadi suksesor Prabowo, maka hal itu bagus.
Ahok tegas membantah, sambil melayangkan argumen bahwa jawaban ibu tersebut bisa diperdebatkan oleh dirinya.
Namun, karena ibu tersebut berusia 82 tahun maka dirinya tidak mau mendebat.
Baca juga: Maklumat Super Semar, Mahasiswa Kecewa Demokrasi Tanpa Etika, UNS Sebut Bagian Kebebasan Berpendapat
Ahok pun melanjutkan pernyataannya dan mengkritisi kinerja Wali Kota Surakarta tersebut, sekaligus menyinggung mantan tandemnya di Pilgub DKI Jakarta, Joko Widodo yang kini menjadi Presiden RI 2019-2024 tersebut.
“Di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota, terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Makanya saya bisa berdebat itu, saya lebih tahu. Saya nggak enak ngomong depan umum.” ujar Ahok.
Di akhir video, Ahok menyebut kepada oma tersebut bahwa apabila oma tersebut memilih pasangan 02, maka apabila Prabowo-Gibran terpilih tidak sesuai harapan oma tersebut.
Ahok mengingatkan bahwa ibu tersebut akan menyesal sampai mati.
“Ibu bawa mati penyesalan. Silakan ibu bawa mati penyesalan. Dan saya tidak mau bawa mati penyesalan,” ungkap Ahok.
Baca juga: Survei Populi Center: Prabowo-Gibran Unggul 52,5 Persen, Hampir 80 Persen Ingin Sekali Putaran
Respons Pengamat
Direktur Strategis Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) Adrian Zakhary menilai bahwa saat ini marwah Jokowi diserang dengan begitu kerasnya dari orang-orang yang justru pernah ia bantu selama pemerintahannya.
Tidak hanya itu serangan juga menyasar kepada mereka yang terafiliasi dan mendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
“Presiden Jokowi saat ini banyak dikhianati orang-orang yang dulu beliau bantu dan dukung. Demi memenangkan kontestasi, semua cara dilakukan termasuk menyerang secara membabibuta sosok dan marwah pak Jokowi, serta semua orang dan kelompok yang terafiliasi atau mendukung pasangan 02,” kata Adrian Zakhary pada Selasa, (06/02/2024) di Jakarta.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.