Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sekolah Internasional

Student Led Conference MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo, Para Siswa Pamerkan Hasil Belajar pada Orang Tua

Tahun ini SLC yang digelar MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo mengangkat tema "Empowering Student Voice, Choice and Ownership: Shaping The Future".

Penulis: Ibnu DT | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM/Ibnu DT
Siswa MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo pamerkan hasil pembelajaran kepada orang tua masing-masing saat kegiatan Student Led Conference (SLC), Sabtu (24/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bukan pembelajaran biasa, 172 siswa Middle Years Program Hight School (MYP-HS) Al Firdaus Sukoharjo paparkan hasil pembelajaran kepada orang tua masing-masing melalui kegiatan Student Led Conference (SLC), Sabtu (24/2/2024).

Diungkapkan, ketua penyelenggara kegiatan tersebut Fatima Istiqomah Djarod, memasuki semester 2 Tahun Ajaran 2023/2024, MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo menggelar SLC untuk menguatkan tiga pilar pendidikan yakni guru, siswa, dan orang tua.

Utamanya yang berkaitan dengan orang tua dan siswa dalam mendukung proses pembelajaran dan program sekolah agar berjalan seirama.

Baca juga: Cerita Siswa MYP HS Al Firdaus Sukoharjo saat Pemilu 2024, Deg-degan saat Masuk Bilik Suara

"Student Led Conference merupakan salah satu bentuk komunikasi evaluasi performance belajar, dimana anak mengambil peran dalam proses tersebut," ujar wanita yang akrab disapa Bunda Ima tersebut.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini SLC yang digelar MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo mengangkat tema "Empowering Student Voice, Choice and Ownership: Shaping The Future".

"Tema tersebut dapat diartikan, siswa dengan mudah dalam memberdayakan suara, pilihan dan kepemilikan hasil kerja sehingga mampu berprestasi serta mempunyai target yang jelas dalam belajar, dan percaya bahwa guru dan orang tua selalu punya cara untuk mendukung keberhasilan mereka dalam membentuk masa depan," paparnya.

Ia mengungkapkan, ada beberapa hal yang mejadi tujuan dari kegiatan tersebut, diantaranya menguatkan dan mengokohkan hubungan antara pilar pendidikan.

Baca juga: Kesan Ikut Trial Class PYP Al Firdaus Surakarta, Anak Happy, Orang Tua Senang

"Selain itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, penilaian dan monitoring progress pembelajaran siswa; meningkatkan skills siswa dalam setiap evaluasi pembelajaran baik itu assessment, feedback, dan reflection," paparnya.

"Kemudian juga untuk meningkatkan kerjasama di antara seluruh guru, siswa, dan orang tua dalam upaya menumbuhkan sikap saling membantu dan mendukung dalam segala kegiatan pembelajaran," jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, terbagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa anak.

Saat presentasi, setiap kelompok akan diberikan waktu kurang lebih 30 menit. Dimana akan dibuka oleh dari home room teacher (HRT).

Kemudian, setiap kelompok diberikan waktu sekira 15 menit untuk presentasi, yang mana presentasi itu disesuaikan dengan kreativitas masing-masing kelas.

Usai presentasi, masing-masing orang tua akan diberikan kesempatan untuk memberikan respon. Dapat berupa apresiasi, pertanyaan ataupun masukan untuk putra-putrinya.

Sebelum mengakhiri sesi tersebut, guru mata pelajaran yang bersangkutan akan menyampaikan kesimpulan dari hasil presentasi disampaikan oleh siswa. Terakhir, akan ditutup oleh HRT dan dilanjutkan foto bersama antara siswa, guru dan orang tua.

Baca juga: Keseruan Peringatan Isra Miraj MYP HS Al Firdaus Sukoharjo, Ada Pidato Bahasa Arab & Beragam Lomba

Dari pantauan TribunSolo.com, setiap kelas memiliki tema berbeda beda, seperti di grade 7 mengambil tema science
grade 8 dengan tema design, grade 9 mengangkat tema LA- English, grade 10 mengambil tema matematika, grade 11 seni, sedangkan grade 12 mengangkat tema civil education (PKN).

Sementara itu, orang tua dari Maura Azkia Raida Putri Kelas XII IPS yakni Winhantari Suprobo (54) merespon positif kegiatan tersebut. Pasalnya, kegiatan tersebut tidak ia temui di sekolah-sekolah lainnya.

"Saya apresiasi sekali, karena anak-anak di usia SMA sudah bisa presentasi sendiri, mencari literasi sendiri," jelasnya.

Pernah merasakan hidup di Negeri Ratu Elisabeth selama 8 tahun ia merasa pendidikan di MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo mirip seperti yang diterapkan disana.

Kala itu dirinya melihat, anak sekolah di Negeri The Three Lions itu tidak hanya duduk mendengarkan guru saat pembelajaran di kelas. Mereka selalu aktif berinteraksi dan berdiskusi dalam mata pelajaran apapun.

"Contoh pelajaran IPA, mereka terjun langsung ke lapangan, contohnya mereka mengamati sungai. Ternyata dari sungai mereka bisa belajar banyak hal, baik itu matematika, fisika, biologi dan lain sebagainya," jelasnya.

"Yang paling penting, mereka bisa berimajinasi," imbuhnya.

Tak hanya sekali mengikuti kegiatan serupa di MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo, ia merasakan langsung perkembangan anaknya.

Dulu, ia merasa anaknya pendiam dan pasif saat menyikapi sebuah situasi. Namun kini anaknya lebih komunikatif, tak jarang ia sering diajak berdiskusi dengan topik tertentu saat di rumah.

"Dulu anak saya pendiam, sekarang dia jadi lebih terbuka. Sekarang dia bisa menjelaskan semuanya dengan baik. Itu sangat bagus untuk kedepannya," ungkapnya bangga.

Ia berharap, dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo mampu menjadikan putrinya menjadi pribadi yang mandiri.

Selain itu, dengan sikap percaya diri yang dimiliki putrinya saat ini, dirinya yakin, dapat membuat anak terakhir dari tiga bersaudara itu mampu meraih cita-cita sekaligus bersaing dengan keadaannya di masa depan.

(*)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved