Berita Klaten
Kisah Heroik Anak Tukang Tambal Ban di Pakis Klaten Bantu Orang Tua yang Sakit
Yudho Riswanto Harisaputro (12), siswa kelas VII SMP di Sawit, Boyolali harus ikut bergelut mencari nafkah membantu orang tuanya yang sedang sakit.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Ahmad Syarifudin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Yudho Riswanto Harisaputro (12), siswa kelas VII SMP di Sawit, Boyolali harus ikut bergelut mencari nafkah membantu orang tuanya yang sedang sakit.
Hariyanto (50) bercerita anaknya kerap membantu pekerjaannya menjadi tukang tambal ban di Dukuh Pakis, Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.
Semenjak ia menderita sakit, anaknya berusaha meringankan pekerjaannya. Ia sendiri baru saja operasi ambeien dan menderita sakit sesak.
"(Sering) membantu setelah sakit, habis operasi 2 lalu," ujar Hari saat di temui TribunSolo.com, Minggu (25/2/2024).
Baca juga: MINIBUS Ludes Terbakar Setelah Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Pengemudi Selamat
Yudho mulai membantunya usai pulang sekolah. Meski masih umur belia, ia tidak sulit bergelut dengan alat-alat tambal ban karena telah menemani ayahnya sejak duduk di bangku sekolah dasar.
"Dulunya juga sudah (ingin) membantu, tapi nggak saya bolehkan," ucap Hari.
Hari meyebut, bila anaknya lah yang berinisiatif membantunya tanpa ia paksakan. Usaha tambal ban ini menjadi satu-satunya penghasilan untuk menyambung hidup.
Baca juga: Doa Pernikahan Agar Anak Cepat Bicara, Bisa Diamalkan Setiap Selesai Shalat
Beberapa pelanggan cukup heran saat tukang tambal ban yang melayaninya masih berumur belia. Hari bercerita jika anaknya suka ngambek jika pelanggan tanya-tanya soal pendidikan anaknya.
"Kadang suka marah anaknya, kalau ditanya masih sekolah apa tidak," tuturnya.
Meski begitu, kepada TribunSolo.com, bocah yang memiliki cita-cita menjadi tentara ini mengaku tidak malu bila membantu orang tua.
"Enggak (malu)," ucap Yudho pendek.
Baca juga: Viral Penyanyi Dangdut Dilecehkan di Tempat Hajatan Telah Lapor Polisi
Untungnya, teman-temannya cukup mengerti dengan kondisinya sehingga tidak ada ejekan yang terlontar kepadanya.
Ia yang masih bergelut dengan sakit yang diderita tidak bisa setiap saat melayani tambal ban.
"(Jam buka) ga mesti, tergantung kondisi badan. Kalau dulu sampai malam, sekarang enggak," tutur Hari.
Baca juga: Doa Keluar Kamar Mandi dan Doa Sebelum Wudhu, Lengkap dengan Bacaan Latin dan Artinya
(*)
Klaten Segera Punya SLB Negeri, Disdikbud Jateng Sudah Ajukan Permohonan ke Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo Resmi Jabat Kapolres Klaten, Gantikan AKBP Warsono |
![]() |
---|
Diterjang Hujan Angin, Tenda Acara dan Papan Baliho di Cawas Klaten Ambruk |
![]() |
---|
Kisah Bocah di Klaten Buang HP ke Sumur, Marah Gegara HP Mati, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Susah Payah Damkar Klaten 1 Jam Ambil HP yang Dilempar Anak ke Sumur, saat Diangkat Kondisinya Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.